(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis siang ini (14/3), terpantau menguat 5,463 poin (0,07%) ke level 7.426,670 setelah dibuka turun ke level 7.407,295.
IHSG bergerak dari zona merah lalu menguat ke level rekor intraday barunya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya dalam rentang terbatas, mengikuti Wall Street yang semalam berakhir secara mixed.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,06% atau 9 poin ke level Rp 15.586, dengan dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah melemah di sesi global sebelumnya; dalam pergerakan sempit setelah rilis inflasi CPI Amerika yang sedikit di atas ekspektasi dan investor menunggu data ekonomi berikutnya.
Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.575, serta terpantau dekat dengan level sebulan tertingginya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 13,912 poin (0,19%) ke level rekor 7.407,295. Sedangkan indeks LQ45 turun 3,244 poin (0,32%) ke level 1.000,235. Siang ini IHSG menguat 5,463 poin (0,07%) ke level 7.426,670. Sementara LQ45 terlihat naik 0,26% atau 2,627 poin ke level 1.006,106.
Tercatat saat ini sebanyak 271 saham naik, 243 saham turun dan 238 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini mixed di antaranya Nikkei yang naik 0,15%, dan Hang Seng yang menurun 0,96%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Surya Semesta (SSIA) 17,42%, Medco (MEDC) 6,39%, Sumber Alfaria (AMRT) 2,84%, dan Bank BTN (BBTN) 2,54%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini masih rally dan sempat mencetak rekor baru intraday, sementara bursa kawasan Asia siang ini dalam rentang terbatas, mengikuti Wall Street yang mixed.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan diincar profit taking di overbought-nya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.453 dan 7.470. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.238, dan bila tembus ke level 7.181.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



