(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi AS hari Rabu, naik ke $79.43 per barel, karena dolar AS berbalik melemah dengan indeks dolar AS turun 0.13% ke 102.420.
Kenaikan harga minyak mentah terutama disebabkan karena munculnya laporan dari Energy Information Administration (EIA) yang menunjukkan bahwa inventori minyak mentah turun sebanyak 1,5 juta barel dari minggu sebelumnya dan lebih rendah sebanyak 1,34 juta barel dari angka yang diperkirakan oleh para analis.
Resiko geopolitik telah mengancam supply minyak mentah, sehingga mendorong naik harga minyak mentah WTI. Selain itu, ekspektasi bahwa Federal Reserve AS kemungkinan akan segera memulai siklus pelonggarannya juga ikut mendukung kenaikan harga minyak mentah WTI.
Harga minyak mentah WTI sebelumnya berada di bawah tekanan jual dan tetap tertekan selama paruh pertama jam perdagangan sesi AS.
Data inflasi AS dari Consumer Price Index (CPI) tetap tinggi dibandingkan dengan yang diperkirakan.
CPI umum bulanann naik 0.4% sebagaimana dengan yang diperkirakan, namun lebih tinggi daripada angka bulan lalu kenaikan sebesar 0.3%. CPI inti bulanan, yang mengeluarkan harga makanan dan energi yang volatile, naik dengan kecepatan yang stabil di 0.4%, sementara para investor memperkirakan kenaikan hanya 0.2%.
Angka inflasi umum tahunan naik 3.2% lebih tinggi daripada yang diperkirakan dan angka sebelumnya di 3.1%. CPI inti tahunan naik 3.8% lebih tinggi daripada yang diperkirakan di 3.7% meskipun lebih rendah dari angka sebelumnya di 3.9%.
Data inflasi yang lebih panas daripada yang diperkirakan akan membuat para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS tidak harus tergesa-gesa menurunkan tingkat bunganya sehingga mendorong naik indeks dolar AS dan sebaliknya membebani harga minyak mentah.
Menurut CME FedWatch Tool, ada sedikit penurunan di dalam probabilita penurunan tingkat bunga pada bulan Juni. Probabilita penurunan tingkat bunga sekarang berada pada 68.9%.
Partisipan pasar juga sangat ingin melihat dirilisnya laporan pasar bulanan dari the Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC), the International Energy Agency (IEA), dan the Energy Information Administration (EIA) pada minggu ini, dengan tujuan menilai outlook demand global.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $78.86 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $77.87 dan kemudian $76.86. “Resistance” yang terdekat menunggu di $79.70 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $80.10 dan kemudian $81.50.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.



