(Vibiznews – Index) – Aksi jual saham yang harganya tinggi di bursa Wall Street terus berlanjut hingga memerahkan semua indeks utama pada perdagangan yang berakhir Jumat dinihari (15/3/2024).
Indeks Dow Jones turun 0,4% menjadi 39.905,66, Nasdaq turun 0,3% menjadi 16.128,53 dan S&P 500 merosot 0,3% menjadi 5.150,48.
Aksi jual yang memicu jatuhnya kembali harga saham di Wall Street mencerminkan kekhawatiran baru terkait Federal Reserve yang menunda penurunan suku bunga pertamanya menyusul rilis data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan.
Sebelum memulai perdagangan, indeks harga produsen (PPI) AS dirilis meningkat jauh lebih besar dari perkiraan pada bulan Februari secara bulanan dan juga tahunan.
Lihat: Indeks Harga Produsen AS Februari Naik Melebihi Perkiraan
Setelah bursa dibuka, dirilis laporan yang menunjukkan penjualan ritel kembali pulih di bulan Februari, meskipun peningkatan tersebut tidak mencapai perkiraan ekonom.
Secara sektoral, pelemahan dipimpin oleh saham-saham perumahan yang mengakibatkan Indeks Sektor Perumahan Philadelphia anjlok 3%.
Saham-saham telekomunikasi yang sensitif terhadap suku bunga juga mengalami pelemahan yang cukup besar, sehingga menyeret Indeks NYSE Arca North American Telecom turun sebesar 2,3%.
Pelemahan yang signifikan juga terlihat pada saham-saham bioteknologi, sebagaimana tercermin dari NYSE Arca Biotechnology Index anjlok 2%.