(Vibiznews – Commodity) Harga kakao berjangka di New York pada hari Jumat memperpanjang kenaikan tajam minggu ini dan mencatat rekor tertinggi baru di tengah penurunan pasokan kakao di Pantai Gading.
Harga kakao berjangka kontrak bulan Mei 2024 berakhir melonjak tinggi 8,28% pada 8.018.
Produksi kakao yang lebih rendah di Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia, merupakan faktor kenaikan utama harga kakao. Data pemerintah pada hari Senin menunjukkan petani Pantai Gading mengirimkan 1,22 MMT kakao ke pelabuhan dari 1 Oktober hingga 10 Maret, turun -29% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu.
Regulator kakao Pantai Gading mengatakan pada hari Kamis lalu bahwa pihaknya memperkirakan hasil panen pertengahan Pantai Gading, yang secara resmi dimulai pada bulan April dan merupakan panen tahunan yang lebih kecil, akan turun -33% menjadi 400.000 MT dari 600.000 MT pada tahun lalu.
Trader Ecom Agroindustrial memproyeksikan produksi kakao Pantai Gading pada tahun 2023/24, yang berakhir pada bulan September, akan turun -21,5% y/y ke level terendah dalam 8 tahun sebesar 1,75 MMT.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao akan dibayangi sentimen bullish penurunan pasokan Pantai Gading. Namun perlu diwaspadai aksi profit taking setelah harga kakao melonjak tinggi. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 7.521-7.025. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 8.350-8.683.