(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu siang ini (20/3), terpantau melemah tipis 1,852 poin (0,03%) ke level 7.334,894 setelah dibuka turun ke level 7.311,041.
IHSG bergerak fluktuatif bias terkoreksi setelah rebound sebelumnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed setelah perubahan kebijakan BOJ yang meninggalkan suku bunga negatif, serta mencermati Wall Street yang berakhir semalam kembali dalam gain.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,12% atau 19 poin ke level Rp 15.737, dengan dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah menguat bertahap 4 hari di sesi global sebelumnya; lanjut rally di antara pelemahan yen ke 4 bulan terendahnya vs USD setelah BOJ mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.718, serta terpantau terkoreksi di hari kelima ke level 2 minggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 25,705 poin (0,35%) ke level 7.311,041. Sedangkan indeks LQ45 turun 6,024 poin (0,60%) ke level 991,129. Siang ini IHSG melemah 1,852 poin (0,03%) ke level 7.334,894. Sementara LQ45 terlihat turun 0,36% atau 3,568 poin ke level 993,585.
Tercatat saat ini sebanyak 238 saham naik, 260 saham turun dan 242 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini mixed bias menguat di antaranya Straits Times yang menanjak 0,40%, dan Hang Seng yang flat 0,00%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Timah (TINS) 3,61%, Bank Mandiri (BMRI) -3,09%, Bank Jago (ARTO) -3,00%, dan Japfa Comfeed (JPFA) -2,79%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dalam bias koreksi setelah kemarin rebound, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed menguat mencermati Wall Street yang berakhir kembali dalam gain.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan bertahan konsolidatif sementara ini, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.434 dan 7.470. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.238, dan bila tembus ke level 7.181.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group