Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (22 Maret 2024); Rupiah Melemah

436

(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 18 – 21 Maret 2024

Pada akhir hari Kamis, 21 Maret 2024

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.655 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,62%.
  3. DXY[1] menguat ke level 104,01.
  4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke level 4,267%.

Keterangan:
[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 22 Maret 2024

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.710 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun stabil di 6,63%.

Aliran Modal Asing (Minggu III Maret 2024)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 21 Maret 2024 sebesar 69,70 bps, naik dibandingkan 15 Maret 2024 sebesar 68,23 bps.
  2. Berdasarkan data transaksi 18 – 21 Maret 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp6,68 triliun. Terdiri dari jual neto Rp8,20 triliun di pasar SBN, beli neto Rp1,77 triliun di pasar saham. Dan jual neto Rp0,25 triliun di SRBI.
  3. Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 21 Maret 2024, nonresiden jual neto Rp24,92 triliun di pasar SBN. Beli neto Rp27,93 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp21,93 triliun di SRBI.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 15.710 kemudian bergerak tekoreksi ke Rp15.815, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 15.811.

Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Eropa menanjak setelah menguat. Dollar AS kembali rally ke 5 minggu tertingginya di tengah masih solid-nya ekonomi AS yang mengangkat permintaan dollar sebagai safe haven.

Indeks dollar (DXY), yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini naik ke 104,35. Ini dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 103,97.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting