(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi AS hari Senin, kembali naik diperdagangkan di sekitar $81.74 per barel.
Naiknya harga minyak mentah WTI disebabkan karena berbalik melemahnya dolar AS dengan indeks dolar AS berbalik turun 0.22% ke bawah 104.00 di sekitar 103.945.
Selain itu kenaikan harga minyak mentah juga disebabkan karena direvisinya outlook permintaan terhadap minyak mentah oleh the International Energy Agency (IEA).
IEA memprediksi produksi minyak mentah global berkurang secara signifikan selama sisa waktu sampai tahun 2024 berakhir, setelah pengumuman yang mengatakan bahwa OPEC+ akan memperpanjang penurunan produksi secara sukarela yang sudah ada sekarang selama kuartal kedua tahun 2024. Berkurangnya stok minyak mentah selama tahun 2024 ini mendorong naik harga minyak mentah WTI.
Selain itu, ketidakpastian mengenai ketegangan geopolitik di Timur Tengah kemungkinan akan bisa menaikkan harga minyak mentah lebih lanjut dengan banyaknya kapal – kapal yang menghitung ulang rute perjalanan laut mereka untuk menghindari Laut Merah, yang mengakibatkan naiknya biaya perjalanan dan ongkos – ongkos lainnya.
Sebaliknya, melemahnya pertumbuhan ekonomi di negara – negara maju bisa membawa kepada berkurangnya permintaan akan minyak mentah dan menyeret harga minyak mentah WTI turun. Pemain pasar akan memperhatikan angka Gross Domestic Product Annualized (GDP) AS kuartal ke empat yang akan keluar pada hari Kamis. Angka pertumbuhan GDP AS kuartal keempat, yang dihitung setahun diperkirakan tetap stabil di 3.2%.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $80.23 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $79.76 dan kemudian $78.78. “Resistance” yang terdekat menunggu di $82.28 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $83.36 dan kemudian $84.46.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.