(Vibiznews – Commodity) Harga kedelai berjangka di Chicago Board of Trade (CBOT) ditutup turun pada hari Selasa tertekan masih banyaknya pasokan Amerika Selatan, melemahnya permintaan Tiongkok dan aksi penjualan petani.
Harga kedelai berjangka kontrak bulan Mei 2024 berakhir turun 0,94% pada $11.9788 per bushel.
Para analis menyatakan harga kedelai berjangka melemah selama perdagangan yang berombak karena para petani menjual sejumlah persediaan tanaman tua menjelang laporan Departemen Pertanian AS.
Kedelai berjangka telah pulih dari posisi terendah dalam tiga tahun terakhir pada tahun ini, namun masih tertahan oleh melimpahnya pasokan dari Amerika Selatan dan lemahnya permintaan Tiongkok.
Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penanaman kedelai seluas 86,530 juta hektar, naik 2,93 juta hektar dari tahun lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kedelai masih dibayangi peningkatan pasokan dan lemahnya permintaan. Harga kedelai diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $11.95-$11.91. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $12.05-$12.11.
