(Vibiznews – Commodity) Harga kakao berjangka di New York pada hari Rabu berakhir naik terpicu penurunan pasokan kakao global.
Harga kakao berjangka kontrak bulan Mei 2024 berakhir naik 2,3% pada $9.843 per ton.
Menurunnya pasokan kakao global mendorong harga kakao meningkat tajam.
Pada hari Senin, Dewan Kakao Ghana (Cocobod) mengatakan bahwa panen kakao Ghana pada tahun 2023/24 mungkin hanya sebesar 422.500 MMT hingga 425.000 MT, setengah dari perkiraan awal negara tersebut dan merupakan angka terendah dalam 22 tahun terakhir, karena cuaca ekstrem dan penyakit menghancurkan tanaman kakao.
Produksi kakao yang lebih rendah di Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia, merupakan faktor kenaikan utama harga kakao. Data pemerintah hari Senin menunjukkan bahwa petani Pantai Gading mengirimkan 1,28 MMT kakao ke pelabuhan mulai 1 Oktober hingga 24 Maret, turun 28% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Trader Ecom Agroindustrial memproyeksikan produksi kakao Pantai Gading pada tahun 2023/24, yang berakhir pada bulan September, akan turun -21,5% y/y ke level terendah dalam 8 tahun sebesar 1,75 MMT.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao masih mendapatkan sentimen bullish penurunan pasokan kakao global, khususnya di Afrika Barat seperti di Pantai Gading dan Ghana. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $10.084-$10.326. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran $9.434-$9.026.



