(Vibiznews – Forex) EUR/USD turun untuk minggu ketiga berturut-turut, pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu, diperdagangkan berfluktuasi di bawah 1.0800 di 1.0790.
Dolar AS memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu dengan nada yang lemah namun mulai menguat pada hari Selasa dan akhirnya berhasil mendapatkan momentum kenaikannya pada hari Kamis ditengah komentar – komentar yang hawkish dari para pejabat Federal Reserve AS.
Dolar AS masih lemah sepanjang paruh pertama jam perdagangan hari Selasa, namun berbalik menguat pada paruh kedua jam perdagangan setelah dirilisnya data – data makro ekonomi AS yang bervariasi.
AS mempublikasikan data Durable Goods Orders bulan Februari yang naik 1.4%, lebih baik daripada yang diperkirakan di 1.3% dan membalikkan angka sebelumnya yang turun 6.9%.
Conference Board Consumer Confidence Index bulan Maret turun lebih lanjut ke 104.7 dari angka bulan Februari sebelumnya yang direvisi turun di 104.8. Sementara angka yang diperkirakan adalah di 106.7, angka yang paling rendah dalam 4 bulan.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa Expectation sub-index yang mengukur outlook income, business dan kondisi pasar tenaga kerja konsumen jangka pendek, turun tajam ke 73.8. Angka di bawah 80 menunjukkan meningkatnya ekspektasi akan datangnya resesi dalam perekonomian AS.
Terakhir, the Richmond Fed Manufacturing Index turun ke – 11 pada bulan Maret dari – 5 pada bulan sebelumnya.
Setelah keluarnya data-data makro ekonomi AS tersebut di atas, dolar AS mengalami pemulihan bersama-sama dengan Wall Street. Indeks saham berjangka AS di bursa saham AS, Wall Street, mengabaikan turunnya saham-saham di bursa saham luar negeri dan tetap diperdagangkan di teritori hijau. Sementara, yield obligasi treasury AS tetap stabil dan di bawah dari ketinggian belakangan ini.
Dolar AS sedang dalam tren naik dengan mencetak keuntungan selama empat hari berturut-turut menjelang dan setelah keluarnya data inflasi AS, Personal Consumption Expenditures (PCE).
Pada hari Jumat minggu lalu, Departeman Perdagangan AS melaporkan bahwa PCE inti AS bulan Februari naik 0.3%. Angka ini sesuai dengan yang diperkirakan para ekonom. Namun sebagai tanda bahwa tekanan inflasi belum pergi, laporan tersebut juga mencatat revisi naik dari inflasi bulan Januari dengan inflasi inti naik sebesar 0.5%.
Menyalanya kembali ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang dikombinasikan dengan komentar dari para pejabat Federal Reserve AS (the Fed) yang hawkish, terus mendukung kenaikan dari dolar AS sehingga membebani pasangan matauang GBP/USD.
Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee, cenderung mengambil sikap dovish, memperkirakan ada tiga kali penurunan bunga oleh the Fed meskipun demikian dia menekankan perlunya bukti – bukti bahwa inflasi telah mulai mereda sebelum mengimplementasikan Tindakan apapun juga.
Sementara itu, pembuat kebijakan di European Central Bank (ECB), Francois Villeroy, mengatakan bahwa mencapai goal inflasi ECB sebesar 2% adalah mungkin, meskipun dia memperingatkan meningkatnya resiko turun apabila ECB cenderung tidak mau menurunkan tingkat bunga. Sementara anggota dewan eksekutif ECB Fabio Panetta menyatakan bahwa kondisi untuk memulai pelonggaran kebijakan moneter sudah mulai muncul.
Di Eropa, Swiss National Bank, tanpa diduga menurunkan Tingkat bunganya pada pertemuan bulan Maret, sehingga memicu spekulasi bahwa bank – bank sentral utama dunia lainnya kemungkinan juga akan mengambil langkah – langkah yang sama. Sementara itu, meskipun Bank of Japan menghentikan kebijaksanaan tingkat bunga negatipnya, BoJ diperkirakan akan tetap mempertahankan sikap yang akomodatif dalam jangka pendek.
Minggu ini, fokus pasar berada pada pasar tenaga kerja AS, dengan laporan Nonfarm Payrolls bulan Maret disoroti pada hari Jumat. Selain itu dinantikan juga para pembicara dari bank sentral – bank sentral utama dunia.
Angka employment yang lebih kuat diikuti dengan angka inflasi yang keras kepala akan bisa memaksa Federal Reserve AS untuk menunda dimulainya siklus pelonggaran yang semakin mendekat.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.0750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0694 dan kemudian 1.0520. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0840 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0871 dan kemudian 1.1000.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.