(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa pagi ini (2/4), terpantau tergelincir ke 9 minggu terendahnya dengan melemah 41,541 poin (0,58%) ke level 7.163,520 setelah dibuka turun ke level 7.201,524.
IHSG bergerak terkoreksi di hari kelima terperosok di oversold-nya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya bias menguat dipimpin Hangseng sembari menyimak data ekonomi kawasan, serta mencermati Wall Street yang semalam berakhir dengan mixed.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini melemah 0,35% atau 55 poin ke level Rp 15.952, dengan dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah menguat 2 hari di sesi global sebelumnya; rally ke 5 bulan tertingginya oleh rilis ISM Manufacturing AS yang bertumbuh pertama kali dalam 1,5 tahun, yang melemahkan prediksi penurunan bunga the Fed pada Juni ini.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.897, serta terpantau melemah di hari kelima dan tertekan ke level 5 bulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 3,537 poin (0,05%) ke level 7.201,524. Sedangkan indeks LQ45 turun 1,961 poin (0,20%) ke level 967,116. Pagi ini IHSG melemah 41,541 poin (0,58%) ke level 7.163,520. Sementara LQ45 terlihat turun 1,38% atau 13,379 poin ke level 955,698.
Tercatat saat ini sebanyak 227 saham naik, 318 saham turun dan 208 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street semalam berakhir mixed dengan hanya Nasdaq yang menguat terbatas. Sedangkan, bursa regional pagi ini bias menguat di antaranya Nikkei yang naik 0,03%, dan Shanghai yang menanjak 2,29%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dibuka melemah di hari kelimanya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya bias menguat dipimpin Hangseng sembari menyimak data ekonomi kawasan.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan mencari peluang rebound karena sudah dalam di area oversold-nya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.396 dan 7.454. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.140, dan bila tembus ke level 7.181.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



