(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa, melanjutkan kenaikannya ke atas $84.00, di sekitar $84.44 per barel.
Harga minyak mentah mengalami kenaikan lebih lanjut karena keluarnya data manufaktur AS dan Cina yang kuat, yang lebih besar daripada yang diperkirakan. Ekspansi aktifitas manufaktur di kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini selama bulan Maret dipandang oleh pasar sebagai signal yang positip bagi meningkatnya permintaan minyak mentah.
The Institute for Supply Management (ISM) pada hari Senin mengatakan bahwa Purchasing Manager Index (PMI) AS bulan Maret naik ke 50.3, dibandingkan dengan angka pada bulan Februari di 47.8. Angka ini juga lebih kuat daripada yang diperkirakan dengan para ekonom memperkirakan angka PMI AS bulan Maret hanya membaik sedikit ke 48.5%.
Sektor manufaktur AS bergerak ke teritori ekspansi untuk pertama kalinya sejak September 2022. Permintaan positip, produksi menguat dan bahan mentah tetap akomodatip.
Harga minyak mentah WTI mendapatkan dukungan naik tambahan dari survey Reuters yang menunjukkan penurunan di dalam produksi minyak mentah dari Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) di bulan Maret.
Irak dan Nigeria telah mengurangi ekspor minyak mentah mereka, selaras dengan pemotongan supply minyak mentah secara sukarela yang berkelanjutan oleh anggota tertentu yang sesuai dengan kesepakatan dengan sekutu OPEC yang lebih luas.
OPEC+ memproduksi 26.42 juta barel per hari pada bulan lalu, yang menunjukkan penurunan sebesar 50.000 barel per hari dibandingkan dengan angka di bulan Februari.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $82.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $81.76 dan kemudian $80.70. “Resistance” yang terdekat menunggu di $85.07 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $86.10 dan kemudian $87.02.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.