(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat pagi ini (19/4), terpantau melemah cukup signifikan 70,904 poin (0,99%) ke level 7.095,910 setelah dibuka turun ke level 7.110,009.
IHSG bergerak terkoreksi mendekati posisi sekitar 17 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya bias melemah dipimpin Nikkei, dengan mencermati Wall Street yang berakhir semalam mixed melemah.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini melemah 0,59% atau 95 poin ke level Rp 16.265, dengan dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; kembali naik di antara data ekonomi AS yang masih resilient dan komentar pejabat the Fed yang mengindikasikan penundaan dimulainya penurunan suku bunga.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.170, serta terpantau berupaya bangkit dari oversold-nya di level 4 tahun lebih terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 56,805 poin (0,79%) ke level 7.110,009. Sedangkan indeks LQ45 turun 9,628 poin (1,03%) ke level 925,885. Pagi ini IHSG melemah 70,904 poin (0,99%) ke level 7.095,910. Sementara LQ45 terlihat turun 0,48% atau 4,425 poin ke level 923,926.
Tercatat saat ini sebanyak 105 saham naik, 445 saham turun dan 167 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street semalam berakhir dengan mixed di mana hanya Dow Jones yang menguat namun terbatas. Sedangkan, bursa regional pagi ini melemah di antaranya Nikkei yang merosot 3,31%, dan Hang Seng yang menurun 1,94%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini kembali terkoreksi ke oversold mendekati 17 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya bias melemah dipimpin Nikkei.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan konsolidasi dan fluktuatif, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.299 dan 7.454. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.022, dan bila tembus ke level 7.000.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group