Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (19 April 2024); Rupiah Melemah

392

(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 16 – 19 April 2024

Pada akhir hari Kamis, 18 April 2024

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.170 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,93%.
  3. DXY[1] menguat ke level 106,15.
  4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 4,633%.

Pada pagi hari Jumat, 19 April 2024

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.230 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun turun di 6,91%.

Aliran Modal Asing (Minggu III April 2024)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 18 April 2024 sebesar 76,40 bps, turun dibandingkan 12 April 2024 sebesar 77,24 bps.
  2. Berdasarkan data transaksi 16 – 18 April 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp21,46 triliun. Terdiri dari jual neto Rp9,79 triliun di pasar SBN, jual neto Rp3,67 triliun di pasar saham. Dan jual neto Rp8,00 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
  3. Dengan demikian, sepanjang tahun 2024 berdasarkan data setelmen s.d. 18 April 2024, nonresiden jual neto Rp38,66 triliun di pasar SBN. Beli neto Rp15,12 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp12,90 triliun di SRBI.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 16.230 kemudian bergerak tekoreksi ke Rp16.316, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 16.250.

Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya. Dollar AS kembali naik di antara data ekonomi AS yang masih resilient. Dan komentar pejabat the Fed yang mengindikasikan penundaan dimulainya penurunan suku bunga.

Indeks dollar (DXY), yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini naik ke 106,18. Ini dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 106,15.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting