(Vibiznews – Commodity) Harga kakao berjangka di bursa komoditi berjangka New York anjlok ke posisi terendah dalam 6 minggu pada hari Kamis akibat koreksi harga dari rekor tertinggi baru-baru ini.
Harga kakao berjangka kontrak bulan Juli 2024 anjlok 8,70% pada 7.563.
Karena harga yang mencapai rekor tinggi, banyak perusahaan komersial dan perusahaan coklat menunda pembelian biji kakao untuk musim berikutnya, sehingga menekan harga.
Selain itu, gejolak harga kakao yang terjadi baru-baru ini menyebabkan biaya untuk mempertahankan posisi di kakao berjangka menjadi lebih mahal karena margin meningkat tajam, sehingga mendorong para pedagang untuk menutup perdagangan, sehingga menguras likuiditas dan membuat pasar lebih rentan terhadap perubahan harga yang besar.
Harga kakao mengalami kenaikan yang luar biasa tahun ini ke level tertinggi sepanjang masa pada 19 April karena kekhawatiran pasokan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao dapat bergerak turun dengan adanya koreksi harga seiring berkurangnya pasokan membuat penundaan pembelian kakao untuk musim berikutnya. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 7.131-6.700. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 8.127-8.692.



