(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin siang ini (13/5), terpantau rebound terbatas 3,584 poin (0,05%) ke level 7.092,379 setelah dibuka turun ke level 7.064,419.
IHSG bergerak fluktuatif bias menguat dari sekitar 2 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed di antara data inflasi China yang melebihi ekspektasi, serta mencermati Wall Street yang di akhir pekan mixed dengan Dow Jones rally 8 hari berturut-turut.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini balik menguat 0,02% atau 4 poin ke level Rp 16.071, dengan dollar AS di pasar uang Asia naik perlahan setelah menguat di sesi global sebelumnya; di tengah estimasi the Fed mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama serta menantikan data inflasi AS pertengahan minggu ini.
Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.077, serta terpantau di sekitar dalam area konsolidasi semingguan terakhir.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 24,376 poin (0,34%) ke level 7.064,419. Sedangkan indeks LQ45 turun 3,427 poin (0,38%) ke level 890,00. Siang ini IHSG menguat 3,584 poin (0,05%) ke level 7.092,379. Sementara LQ45 terlihat naik 0,23% atau 2,046 poin ke level 895,473.
Tercatat saat ini sebanyak 225 saham naik, 328 saham turun dan 216 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini mixed di antaranya Nikkei yang menurun 0,13%, dan Hang Seng yang menanjak 0,62%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini fluktuatif dalam rentang terbatas, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed di antara data inflasi China yang menanjak.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan konsolidasi dalam bias menguat, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.179 dan 7.267. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.022, dan bila tembus ke level 7.000.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



