(Vibiznews – Commodity) Harga gandum berjangka di Chicago Board Of Trade (CBOT) bergerak turun pada hari Jumat, terpicu ekspektasi panen besar di AS, namun kekhawatiran terhadap produksi Rusia meskipun membatasi kenaikan.
Harga gandum berjangka kontrak bulan Juli 2024 bergerak turun 0,52% pada $6.5980 per bushel.
Para pengamat yang melakukan tur tahunan ke ladang gandum Kansas memproyeksikan hasil panen yang lebih baik dari rata-rata di negara bagian gandum musim dingin teratas di AS, yang mencerminkan peningkatan kelembapan setelah beberapa tahun mengalami kekeringan.
Tur tersebut memperkirakan potensi hasil gandum Kansas sebesar 46,5 gantang per hektar setelah mengamati 449 ladang selama tiga hari. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 2021 dan berada di atas rata-rata tur lima tahun sebesar 42,4 bpa pada tahun 2018-2023.
Harga gandum telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir akibat cuaca buruk di Rusia, negara eksportir terbesar dunia, dan Kementerian Pertanian negara tersebut mengatakan bahwa cuaca beku telah mematikan sekitar 1% dari total panen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gandum dapat bergerak turun dengan perkiraan peningkatan produksi di AS. Harga gandum diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $6.53-$6.45. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $6.72-$6.83.