Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (17 Mei 2024); Rupiah Melemah

418

(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 13-17 Mei 2024

Pada akhir hari Kamis, 16 Mei 2024

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.920 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,86%.
  3. DXY[1] melemah ke level 104,46.
  4. YieldUST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke level 4,375%.

Keterangan:

[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat,17 Mei 2024

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.940 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,75%.

Aliran Modal Asing (Minggu III Mei 2024)

  1. Premi CDS  Indonesia 5 tahun per 16 Mei 2024 sebesar 68,98 bps, turun dibandingkan 10 Mei 2024 sebesar 71,58 bps.
  2. Berdasarkan data transaksi 13 – 16 Mei 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp22,06 triliun terdiri dari beli neto Rp5,30 triliun di pasar SBN, jual neto Rp2,40 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp19,17 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
  3. Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 16 Mei 2024, nonresiden jual neto Rp42,27 triliun di pasar SBN, jual neto Rp2,05 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp53,18 triliun di SRBI.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 15.930 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp15.990, dan terakhir sore ini terpantau di posisi Rp 15.966.

Melemahnya Rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Eropa bergerak naik setelah menguat. Dollar berupaya bangkit dari kemungkinan loss mingguannya oleh meredanya inflasi dan lemahnya penjualan retail AS.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini naik ke 104,74. Ini dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 104,49.

Belinda Kosasih/ VBN/ Managing Partner Vibiz Consulting