(Vibiznews – IDX) – Menutup perdagangan bursa saham Indonesia hari Selasa (21/5/2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 0,89% ke level 7.202,30 setelah sempat tembus ke 7.295,14.
IHSG semakin jauh dari level 7 minggu tertingginya ikuti sentimen pelemahan bursa kawasan Asia yang terkoreksi oleh aksi ambil untung setelah cetak gain signifikan sebelumnya.
Secara sektoral pelemahan IHSG hari ini dibebani oleh saham keuangan khususnya sektor perbankan dan juga sektor konsumen non primer.
Dari saham unggulan yang membebani indeks yaitu saham Bukit Asam (PTBA) yang anjlok 12% lebih , disusul saham perbankan besar seperti BMRI (-4,7%), BBNI (-4,2%), BBRI (-2,90%) dan BBCA (-1,02%).
Untuk pergerakan saham unggulan, indeks LQ45 turun 1,19% ke level 908,541 dan saham likuiditas tinggi IDX30 turun 1,51% ke level 457,743.
Namun terdapat juga saham anggota LQ45 yang melonjak tinggi seperti saham Unilever yang melonjak 7,78%.
Saham-saham yang kinerjanya meroket seperti saham Xolare RCR Energy (SOLA) naik 21,2%, Dian Swastatika Sentosa (DSSA) melonjak 20%, Kimia Farma (KAEF) naik 8,61% dan Matahari Department Store (LPPF) menguat 8,12%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat 0,25% ke level Rp 15.990, dengan dollar AS di pasar uang Eropa koreksi tipis dari penguatan sesi global sebelumnya.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa Indonesia kali ini ikuti sentimen positif perdagangan saham regional yang tertekan prospek penurunan suku bunga Fed.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan meneruskan pelemahan, dengan mengacu kepada fundamental bursa global. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.356 dan 7.396. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.190, dan bila tembus ke level 7.054.