Uang Beredar Tetap Tumbuh Pada April 2024

251
Uang Beredar Tumbuh Lebih Tinggi November 2024
Sumber: Bank Indonesia

(Vibiznews – Economy & Business) – Perekonomian Indonesia tetap tumbuh stabil hal ini dapat dilihat dari likuiditas perekonomian yang baik atau uang beredar April 2024.

Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada April 2024 tetap tumbuh. 

Posisi M2 pada April 2024 tercatat sebesar Rp8.928,0 triliun atau tumbuh sebesar 6,9% (yoy). Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 7,2% (yoy).

Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 5,5% (yoy) dan uang kuasi sebesar 8,5% (yoy).

Faktor-faktor yang memengaruhi uang beredar

Berdasarkan faktor yang memengaruhinya, perkembangan M2 pada April 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat. 

Penyaluran kredit[1] pada April 2024 tumbuh sebesar 12,3 % (yoy), meningkat dibandingkan ​pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,9% (yoy).

[1] Kredit yang diberikan hanya dalam bentuk Pinjaman (Loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (Debt Securities), tagihan akseptasi (Banker’s Acceptances), dan Tagihan Repo.

Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor Bank Umum yang berkedudukan di Luar Negeri, dan kredit yang disalurkan kepada Pemerintah Pusat dan Bukan Penduduk.

Tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 25,8 % (yoy), setelah tumbuh sebesar 17,9% (yoy) pada Maret 2024.

Sementara itu, aktiva luar negeri bersih terkontraksi sebesar 1,1% (yoy), setelah tumbuh sebesar 2,3% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Perkembangan DPK pada April 2024 tercatat Rp 8.376,1 triliun atau tumbuh sebesar 8,1% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 7,4% (yoy) (Tabel 3).

Sumber: Bank Indonesia

Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan DPK Korporasi (15,5%,yoy) dan Perorangan (2,3%, yoy)(Tabel 4).

Sumber: Bank Indonesia

Pada April 2024, giro tumbuh 11,2%(yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 8,6% (yoy). Di sisi lain, tabungan tumbuh sebesar 4,8 % (yoy), setelah tumbuh 5,8% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, simpanan berjangka tumbuh 8,7% (yoy), setelah pada Maret 2024 tumbuh 7,8% (yoy).

Perkembangan Kredit

Kredit yang disalurkan oleh perbankan tumbuh lebih tinggi pada April 2024. Penyaluran kredit pada April 2024 tercatat sebesar Rp 7.247,7 Triliun, atau tumbuh 12,3% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya, tumbuh sebesar 11,9% (yoy).

Perkembangan tersebut khususnya didorong oleh pertumbuhan penyaluran kredit pada debitur korporasi (17,0%, yoy) dan kredit perorangan (7,2%, yoy) (Tabel 5)

Sumber: Bank Indonesia

Berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan penyaluran kredit pada April 2024, disebabkan oleh perkembangan Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi dan Kredit Konsumsi (Grafik 4)

Sumber: Bank Indonesia

Kredit Modal Kerja (KMK) pada April 2024 tumbuh 12,4% (yoy), setelah tumbuh sebesar 11,8% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Perkembangan KMK bersumber dari sektor Industri Pengolahan dan sejenisnya, serta sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan. (Tabel 6).

Sumber: Bank Indonesia

Kredit Investasi (KI) pada April 2024 tumbuh 14,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 14,0% (yoy). Terutama bersumber dari Sektor Industri Pengolahan dan sejenisnya , serta sektor Listrik, Gas dan Air Bersih.

Sementara itu, Kredit Konsumsi (KK) tumbuh 10,0% (yoy) pada April 2024, lebih tinggi relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya.  Terutama berasal dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan KPA yang tumbuh sebesar 14,2%. Sementara itu Kredit Real Estate pada April 2024 tumbuh sebesar 8,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan Maret 2024 sebesar 8,6% (yoy).

Penyaluran Kredit kepada UMKM pada April 2024 tumbuh sebesar 8,1% (yoy), setelah tumbuh 8,7% pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan penyaluran kredit UMKM terutama pada skala mikro (12,8% yoy).

Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM pada April 2024 dipengaruhi oleh Kredit Investasi (20,6% yoy) dan Kredit Modal Kerja (4,1% yoy).

Analis Vibiz Research Center melihat bahwa uang beredar tetap tumbuh pada April 2024, meski sedikit lebih rendah dari bulan sebelumnya.

Terlihat dari pertumbuhan DPK yang relatif lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan pertumbuhan kredit yang juga lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Berdasarkan data Bank Indonesia, pada April 2024, kredit tumbuh tinggi sebesar 13,09% (yoy) didorong oleh pertumbuhan kredit di banyak sektor.  Seperti sektor industri, jasa dunia usaha, dan perdagangan, sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi.

Dari sisi penawaran, tingginya pertumbuhan kredit ditopang terjaganya appetite perbankan yang didukung oleh permodalan yang tinggi.  Berlanjutnya strategi realokasi aset ke kredit oleh perbankan, dan diterapkannya Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang menjaga kecukupan likuiditas perbankan.

Pertumbuhan kredit tersebut juga ditopang oleh pertumbuhan DPK yang terus meningkat, yang mencapai 8,21% (yoy) pada April 2024.

Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja korporasi dan rumah tangga yang tetap terjaga baik.

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi yang masing-masing tumbuh sebesar 15,69% (yoy), 13,25% (yoy), dan 10,34% (yoy). 

Belinda Kosasih/ VBN/Managing Partner Vibiz Consulting