(Vibiznews – Commodity) Harga gula berjangka di bursa komoditi berjangka New York berakhir turun pada hari Kamis akibat datangnya musim hujan yang lebih awal di India telah meningkatkan prospek tanaman gula di India sehingga membebani harga.
Harga gula berjangka kontrak bulan Juli 2024 berakhir turun 0,87% pada 18,19 sen per pon.
Hujan monsoon tiba pada Kamis di India selatan, sedikit lebih awal dari tanggal normal 1 Juni, menurut Departemen Meteorologi India.
Harga gula telah anjlok selama delapan minggu terakhir karena peningkatan produksi gula di Brazil meningkatkan prospek pasokan global. Pada tanggal 16 Mei, gula NY turun ke level terendah 1-1/2 tahun dalam jangka waktu terdekat karena prospek pasokan gula global yang mencukupi.
Unica melaporkan pada tanggal 15 Mei bahwa produksi gula Brasil pada paruh kedua bulan April melonjak +84,0% y/y menjadi 1,843 MMT, dan untuk tahun pemasaran 2024/25 (Apr-Mar) produksi gula naik +65,9% y/y menjadi 2,558 MMT.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati perkembangan cuaca di India, jika masih terjadi hujan monsoon, akan menekan harga gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 18,10-18,02. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 18,32-18,46.