BI Tarik Rp 505 Triliun Dana Asing Lewat SRBI dan SVBI

272
Utang Luar Negeri Indonesia Triwulan I 2024 Menurun

(Vibiznews – Banking & Insurence) – Bank Indonesia (BI) telah meraup Rp 505 triliun dana asing masuk ke Indonesia. Lewat instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI).

Hal ini diungkapkan oleh Destry Damayanti, calon tunggal Deputi Gubernur BI, dalam fit and proper test dengan Komisi XI di DPR RI. Yang dilakukan hari Senin (3/5/2024). Sebagai informasi dari Rp 505 triliun, sebanyak 26% atau Rp 116,15 triliun merupakan SVBI.

“Itu adalah uang segar untuk tambah supply valas. Demand valas kita (RI) memang tinggi,” ungkap Destry.
Menurut Destry, kebutuhan valas Indonesia mencakup kebutuhan impor, dividen repatriasi, pembayaran utang dan lainnya. Dari besarnya permintaan, pasokan valas Indonesia dari ekspor terbatas.

“Current ekspor kita sempat turun sehingga mempengaruhi supply valas, jadi kita tidak bisa mengandalkan ekspor,” kata Destry.

Untuk itu, BI berusaha mengundang modal asing masuk ke Indonesia melalui melalui instrumen ini.

Destry menjelaskan instrumen SRBI dan SVBI ini menggantikan instrumen operasi moneter BI sebelumnya. Sebelumnya instrumen ini, BI memiliki reverse repo atau repo.

“Jadi menarik kelebihan likuiditas masuk BI dengan rate khusus tapi reserve repo ketika masuk ke BI gak bisa kita apa-apain. Hanya stay di BI,” katanya.

Baik SVBI dan SRBI, menurut Destry, telah memiliki underlying aset, yakni SBN. Adapun, SBN yang dijadikan underlying adalah milik BI dan penerbitannya juga sesuai ketentuan.
“Artinya kita punya berapa SBN dan kita bisa terbitkan berapa tentu ada batasannya, tidak bisa semena-mena,” paparnya.

Belinda Kosasih/ VBN/ Managing Partner Vibiz Consulting