(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan investasi global pada hari ini akan mencermati data tenaga kerja AS.
Non Farm Payrolls AS bulan Mei diperkirakan akan bertambah menjadi 185 ribu lapangan pekerjaan, sedikit lebih tinggi dari 175 ribu lapangan kerja pada bulan April, sebagian terbantu oleh pulihnya perekrutan tenaga kerja pemerintah.
Tingkat pengangguran AS bulan Mei diperkirakan akan tetap stabil di 3,9%, tertinggi dalam dua tahun.
Selain itu, tingkat upah bulan Mei secara bulanan diperkirakan naik 0,3%, sedikit kenaikan dari 0,2% yang terlihat di bulan April, sedangkan secara tahunan tingkat upah tidak berubah di angka 3,9%, terendah sejak Juni 2021.
Jika angka bulan Mei ini terealisir seperti perkiraan, memberikan sentimen penguatan pasar tenaga kerja.
Bagaimanakah pengaruh data Non Farm Payrolls, Tingkat Pengangguran dan Tingkat Upah bulan Mei bagi pasar perdagangan investasi global?
Dari pasar Forex, Dolar AS bergerak datar, berhati-hati menjelang rilis data tenaga kerja malam ini. Meskipun data Non Farm Payrolls AS bulan Mei diperkirakan naik, namun belum meyakinkan pasar mengingat data tenaga kerja AS yang dirilis pekan ini seperti Lowongan Pekerjaan dan ADP Employment Change bulan Mei menunjukkan pelemahan.
Jika data Non Farm Payrolls dan Tingkat Upah terealisir naik dan Tingkat Pengangguran terealisir stabil, akan memicu sentimen The Fed akan memperlambat penurunan suku bunga, dan akan dapat menguatkan dolar AS.
Dari pasar Index, bursa Wall Street ditutup mixed terpicu profit taking setelah Nasdaq dan S&P 500 pada perdagangan sebelumnya mencapai rekor penutupan tertinggi baru. Bursa Wall Street juga berhati-hati menantikan rilis data tenaga kerja AS.
Sedangkan bursa Asia berakhir mixed, dan bursa Eropa bergerak lemah menantikan data tenaga kerja AS malam ini.
Jika data Non Farm Payrolls dan Tingkat Upah terealisir naik dan Tingkat Pengangguran terealisir stabil, akan memicu sentimen The Fed akan memperlambat penurunan suku bunga, dan akan dapat menekan bursa saham global.
Dari pasar Komoditas, harga emas melemah seiring penguatan imbal hasil Treasury AS. Sedangkan harga minyak bergerak naik setelah OPEC+ setuju untuk memperpanjang sebagian besar pengurangan produksi hingga tahun 2025. Jika data Non Farm Payrolls dan Tingkat Upah terealisir naik dan Tingkat Pengangguran terealisir stabil, akan memicu sentimen The Fed akan memperlambat penurunan suku bunga, dan akan dapat menguatkan dolar AS dan menekan harga emas dan minyak.