Bursa Wall Street Akhir Pekan Mixed; Secara Mingguan S&P 500 dan Nasdaq Menguat

140

(Vibiznews – Index) Bursa saham AS berakhir mixed pada akhir pekan hari Jumat, dimana pasar secara luas berada di bawah tekanan akibat dampak negatif dari kemerosotan pasar saham Eropa karena meningkatnya kekhawatiran mengenai gejolak politik di Perancis setelah Presiden Perancis Macron mengumumkan pemilihan legislatif yang dipercepat menyusul kekalahan partainya dalam pemilihan Parlemen Eropa pada hari Minggu lalu.

Pasar juga melemah setelah indeks sentimen konsumen AS bulan Juni dari University of Michigan secara tak terduga turun ke level terendah dalam 7 bulan.
Survei Konsumen Universitas Michigan menunjukkan bahwa sentimen konsumen turun menjadi 65,6 di bulan Juni, turun dari 69,1 di bulan Mei. Angka ini juga berada di bawah perkiraan Dow Jones sebesar 71,5.

Komposit Nasdaq berakhir lebih tinggi untuk ditutup pada rekor untuk sesi kelima berturut-turut. Indeks Nasdaq ditutup naik tipis 0,12% menjadi berakhir pada 17.688,88.

Indeks S&P 500 berakhir turun tipis 0,04%, ditutup pada 5,431.60 dan menghentikan kemenangan beruntun empat hari.

Indeks Dow Jones tergelincir 57.94 poin, atau 0.15%, menjadi berakhir pada 38,589.16.

Secara mingguan indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mengakhiri minggu ini dengan kenaikan masing-masing sekitar 1,6% dan 3,2%, terdorong ekspektasi penurunan inflasi minggu ini. Sedangkan indeks Dow Jones secara mingguan melemah 0,54%.

Inflasi harga produsen secara tak terduga turun 0,2% bulan lalu, sementara ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan indeks tersebut akan meningkat 0,1%. Hal ini mengikuti pembacaan indeks harga konsumen yang datar secara bulanan di bulan Mei.

Di tempat lain, raksasa perangkat lunak Adobe melonjak 14.5% pada hari Jumat setelah hasil fiskal kuartal kedua melampaui perkiraan Wall Street.

Penurunan pada Caterpillar dan Boeing membebani Dow Jones, sementara Carnival dan Norwegian Cruise Line adalah yang paling lamban di S&P 500.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Wall Street akan banyak mencermati pernyataan pejabat The Fed, yang jika memberikan sinyal hawkish bagi suku bunga AS, akan menekan bursa Wall Street.