(Vibiznews – Commodity) Harga Emas berjangka AS bulan Agustus pada hari Selasa ditutup naik 0,77% pada $2.346,9 mendapat dukungan dari melemahnya dolar dengan meningkatnya sentimen penurunan suku bunga AS setelah data penjualan retail AS bulan Mei di bawah ekspektasi.
Sedangkan harga emas spot ditutup naik 0,45% pada $2.329,40.
Sementara itu harga emas antam juga naik sebesar Rp.7.000 menjadi Rp1.349.000/gram, dan harga buyback sebesar Rp1.227.000/gram.
Selain itu, penurunan imbal hasil obligasi global pada hari Selasa mendukung logam mulia setelah penjualan ritel AS bulan Mei pada hari Selasa berada di bawah ekspektasi, yang merupakan faktor dovish untuk kebijakan Fed dan bullish untuk logam mulia.
Komentar bank sentral yang bersifat hawkish pada hari Selasa membatasi kenaikan logam mulia. Presiden Fed New York Williams, Presiden Fed St. Louis Musalem, Presiden Fed Boston Colins, Presiden Fed Dallas Logan, dan Presiden Fed Richmond Barkin mengatakan The Fed memerlukan lebih banyak data sebelum dapat memangkas suku bunga.
Selain itu, Wakil Presiden ECB Guindos mengatakan ECB harus menunggu hingga proyeksi ekonomi bulan September sebelum memutuskan apakah akan menurunkan suku bunga.
Analyst Vibiz Research memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak naik jika sentimen penurunan suku bunga AS terus menguat dan melemahkan dolar AS. Namun perlu dicermati pernyataan pejabat Fed yang hawkish bagi suku bunga AS, yang dapat memicu penguatan dolar AS dan menekan harga emas.
