(Vibiznews – Commodity) Harga emas berakhir naik pada hari Kamis ke level tertinggi dalam dua minggu, terpicu tanda-tanda perlambatan data ekonomi AS baru-baru ini yang mendorong spekulasi penurunan suku bunga dari Federal Reserve tahun ini.
Harga emas spot berakhir naik 1,35% pada $2.359,65 per ons. Harge emas berjangka AS berakhir 0,9% lebih tinggi pada $2.369.
Lonjakan harga emas dunia mendorong lonjakan juga dalam harga emas antam hari Jumat ini.
Harga emas antam per 21 Juni 2024 naik Rp 16.000 menjadi Rp 1.371.000.
Demikian juga harga buyback emas antam per 21 Juni 2024 naik Rp 16.000 menjadi Rp 1.249.000.
Klaim pengangguran AS turun pada minggu terakhir, menunjukkan pasar tenaga kerja secara umum stabil. Pembangunan rumah keluarga tunggal di AS pada bulan Mei turun 5,2% ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 982,000 unit.
Data minggu lalu menunjukkan moderasi di pasar tenaga kerja dan tekanan harga, ditindaklanjuti dengan data penjualan ritel yang lemah pada hari Selasa, menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi masih lesu pada kuartal kedua.
Pedagang saat ini memperkirakan kemungkinan 64% penurunan suku bunga Fed pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Permintaan safe-haven, didorong oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, serta pembelian oleh bank sentral yang terus-menerus berkontribusi pada kenaikan harga emas dari bulan Maret hingga Mei, membawa harga spot ke rekor tertinggi $2,449.89 pada tanggal 20 Mei.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas masih dapat bergerak naik jika sentimen penurunan suku bunga AS terus menguat dengan adanya tanda-tanda perlambatan ekonomi AS. Harga emas spot diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $2.373-$2.386. Namun jika turun akan bergerak dalam kisaran Support $2.337-$2.314.