Bank Danamon Targetkan Kredit Korporasi Tumbuh Dua Digit Tahun 2024

188
Bank Danamon Targetkan Kredit Korporasi Tumbuh Dua Digit Tahun 2024

 

(Vibiznews – Banking & Insurance) – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) menargetkan segmen kredit korporasi dapat tumbuh dua digit pada tahun 2024.

Hal itu disampaikan oleh Chief Strategy Officer Bank Danamon Reza Iskandar Sardjono kepada media.

Beliau juga mengatakan bank masih memiliki potensi untuk mendukung penyaluran kredit ke segmen korporasi.
Meskipun saat ini banyak perusahaan menerbitkan obligasi sebagai alternatif sumber pendanaan ekspansi usahanya.

“Bank tetap optimis segmen korporasi terus tumbuh stabil, dan Bank Danamon dapat selalu berkontribusi melalui dukungan penyaluran kredit. Juga berbagai solusi keuangan lainnya yang tepat guna,” ungkap Reza.

Perlu diketahui, sampai Kuartal I-2024, Bank Danamon mencatatkan penyaluran kredit segmen korporasi tumbuh sebesar 17% secara tahunan (year on year). Dengan nilai kredit yang disalurkan mencapai Rp 80,2 triliun.

Penyaluran kredit ke segmen korporasi BDI turut berkontribusi mendorong pertumbuhan total kredit Bank Danamon. Hingga mencapai 18% yoy dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Ke depannya, Bank Danamon akan terus berfokus pada keempat lini bisnisnya yakni Enterprise Banking & Financial Institution (korporasi).

Lalu Small Medium Enterprise (SME), Consumer Banking, dan Adira Finance, sebagai pendorong kinerja kredit yang berkelanjutan. Dan diharapkan tumbuh menjadi grup finansial terkemuka.

Selanjutnya, terkait dengan perkembangan bunga kredit di industri perbankan, Bank Danamon masih akan terus memperhatikan dan mengikuti dinamika dan pasar. Yang bersumber dari domestik maupun global.

“Danamon secara periodik selalu mengevaluasi dan menyesuaikan tingkat suku bunga pendanaan dan kredit bagi Nasabah.

Hal ini selalu kami lakukan secara cermat dan bijaksana dengan mengedepankan penyaluran/penggunaan kredit dan pelayanan perbankan yang optimal bagi nasabah. Demikian juga kontribusi bagi perekonomian dan tentunya manajemen risiko Bank, ” ungkap Reza.

Ada beberapa hal penting yang mendorong pertumbuhan kredit korporasi di Indonesia tahun ini sehingga Bank Danamon optimis segmen korporasi terus tumbuh stabil

Menurut Analis Vibiz Research, beberapa faktor ini yang mendorong pertumbuhan kredit korporasi di Indonesia

1. Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi:
Setelah dampak pandemi COVID-19, banyak negara termasuk Indonesia mengalami pemulihan ekonomi. Peningkatan aktivitas ekonomi ini mendorong perusahaan untuk mengambil kredit guna mendukung ekspansi, pembelian modal, atau likuiditas.

2. Kebutuhan Investasi dan Ekspansi:
Perusahaan-perusahaan di berbagai sektor terus menghadapi kebutuhan akan investasi dalam infrastruktur, teknologi, dan ekspansi bisnis. Kredit korporasi menjadi sumber pendanaan penting untuk mendukung pertumbuhan ini.

3. Suku Bunga Rendah:
Kebijakan suku bunga rendah dari Bank Indonesia dan lembaga keuangan lainnya memungkinkan perusahaan untuk meminjam dengan biaya yang lebih terjangkau. Hal ini yang mendorong permintaan kredit korporasi.

4. Diversifikasi Sumber Pendanaan:
Selain kredit dari bank-bank lokal, perusahaan juga dapat mengakses pasar obligasi korporasi atau mendapatkan pendanaan dari investor institusional. Hal ini yang semakin aktif dilakukan oleh berbagai korporasi di pasar Indonesia.

5. Perbaikan Struktur Keuangan Perusahaan:
Banyak perusahaan mengambil kredit untuk memperbaiki struktur keuangan mereka. Misalnya dengan melakukan restrukturisasi utang atau mengamankan sumber pendanaan jangka panjang untuk mengurangi risiko keuangan.

6. Dukungan Kebijakan Pemerintah:
Pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan berbagai kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi. Termasuk diantaranya, insentif fiskal dan perpajakan yang dapat mendorong perusahaan untuk mengambil kredit.

Kombinasi dari faktor-faktor ini telah menciptakan lingkungan di mana kredit korporasi masih bertumbuh di Indonesia pada tahun 2024. Meskipun dengan tantangan dan variabilitas tertentu tergantung pada kondisi ekonomi global dan domestik yang terus berubah.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting