Harga Minyak Selasa Ditutup Turun Tertekan Penguatan Dolar AS

144

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka berakhir turun hari Selasa terpicu penguatan dolar AS setelah komentar hawkish pejabat Fed untuk suku bunga yang memberikan sinyal penurunan suku bung bisa jadi tidak dilakukan tahun ini.

Harga minyka juga turun karena kepercayaan konsumen sedikit melemah di bulan Juni, dan indeks manufaktur Federal Reserve Richmond turun ke -10 bulan ini, turun dari nol di bulan Mei.

Harga minyak mentah berjangka WTI kontrak Agustus pada $80,83 per barel, turun 80 sen, atau 0,98%.

Harga minyak mentah berjangka Brent kontrak Agustus pada $85,01 per barel, turun $1, atau 1,16%.

Meskipun reli tersebut telah berhenti, ketegangan geopolitik akan dapat mencegah penurunan harga minyak lagi, karena ketegangan antara Israel dan Hizbullah meningkatkan risiko gangguan pasokan minyak mentah.

Pasokan minyak mentah, bensin, dan sulingan AS semuanya turun selama pekan yang berakhir 14 Juni sebagai tanda penguatan permintaan. Analis memperkirakan ada penurunan minyak mentah yang lebih besar, yaitu 3 juta barel pada minggu lalu, menurut jajak pendapat Reuters. Administrasi Informasi Energi akan merilis data resmi pada hari Rabu.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak akan mencermati perkembangan pasokan. Jika laporan EIA untuk pasokan minyak mentah mingguan AS terealisir menurun, akan menguatkan harga minyak mentah. Juga ketegangan geopolitik di Timur Tengah dapat memberikan dukungan kenaikan harga minyak. Harga minyak mentah diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $81,64-$82,44. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $80,29-$79,74.