(Vibiznews – Commodity) Harga emas pada akhir pekan hari Jumat memperpanjang kenaikan ke level tertinggi dalam sebulan dan ditutup menguat setelah data utama pekerjaan AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja melemah, meningkatkan prospek penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan September.
Namun pada sesi perdagangan Asia hari ini Senin, harga emas turun karena profit taking setelah naik tertinggi sebulan di akhir pekan.
Harga emas spot bergerak turun 0,4% pada $2.382,17 per ons.
Harga emas berjangka AS bergerak turun 0,3% pada $2.391,10 per ons.
Harga emas antam per 8 Juli 2024 naik tipis Rp1.000 menjadi Rp1.396.000/gram.
Sedangkan harga buyback emas per 8 Juli 2024 tidak berubah pada Rp1.262.000/gram.
Data Non Farm Payrolls AS tumbuh sebesar 206.000 pekerjaan pada bulan Juni, sedikit lebih tinggi dari 190.000 pekerjaan baru yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Sementara itu, perkiraan pertumbuhan lapangan kerja pada bulan Mei direvisi turun menjadi 218.000 lapangan kerja baru dari 272.000 lapangan kerja, sementara pertumbuhan lapangan kerja pada bulan April direvisi turun menjadi 108.000 lapangan kerja baru dari sebelumnya 165.000 lapangan kerja.
Tingkat pengangguran naik menjadi 4,1%, sedikit lebih tinggi dari perkiraan 4,0%.
Berdasarkan data tersebut, meningkatkan prospek penurunan suku bunga di bulan September.
Para pedagang juga memperkirakan adanya kemungkinan peningkatan penurunan suku bunga kedua pada bulan Desember.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan mencerna prospek penurunan suku bunga AS bulan September, yang dapat menguatkan harga emas. Harga emas spot diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $2.404-$2.416. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $2.367-$2.342.