(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis siang ini (18/7), terpantau menguat cukup signifikan 74,029 poin (1,02%) ke level 7.298,247 setelah dibuka naik ke level 7.254,113.
IHSG bergerak bangkit dari zona konsolidasinya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya bias melemah di antara berita pengetatan pembatasan ekspor AS, serta mencermati Wall Street yang semalam berakhir mixed dengan Nasdaq tergerus dalam.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,22% atau 36 poin ke level Rp 16.149, dengan dollar AS di pasar uang Asia menurun setelah flat di sesi global sebelumnya; cenderung tertekan di tengah penguatan yen Jepang serta sentimen pasar bahwa the Fed semakin dekat ke aksi pemangkasan suku bunganya.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.168, serta terpantau menguat ke sekitar level 7 minggu tertingginya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 29,895 poin (0,41%) ke level 7.254,113. Sedangkan indeks LQ45 naik 3,717 poin (0,41%) ke level 913,784. Siang ini IHSG menguat 74,029 poin (1,02%) ke level 7.298,247. Sementara LQ45 terlihat naik 0,99% atau 9,013 poin ke level 919,080.
Tercatat saat ini sebanyak 287 saham naik, 254 saham turun dan 239 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini mixed melemah di antaranya Nikkei yang merosot 2,18%, dan Hang Seng yang naik 0,58%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Barito Renewables (BREN) 9,00%, Arkora (ARKO) 6,67%, Mayora (MYOR) 4,90%, dan Petrindo (CUAN) 4.75%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini rally dari area konsolidasi, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed melemah mengikuti Wall Street yang berakhir mixed.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan bertahan di zona hijau, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.352 dan 7.375. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.215, dan bila tembus ke level 7.099.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group