Survei Perbankan Triwulan II 2024 Penyaluran Kredit Baru Meningkat

112
Survei Perbankan Triwulan II 2024
Sumber: Bank Indonesia

 

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Penyaluran kredit tumbuh positif di negara kita hal ini dapat dilihat dari hasil Survei Perbankan yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

Hasil Survei Perbankan Bank Indonesia mengindikasikan penyaluran kredit baru pada triwulan II 2024 meningkat.

Hal ini tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 89,1%. Angka ini lebih tinggi dari 60,8% pada triwulan sebelumnya. (Grafik1)

Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru yang meningkat terindikasi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit konsumsi.

Pertumbuhan kredit meningkat pada kredit modal kerja (SBT 87,6%) dan kredit investasi (SBT 88,5%). Sementara itu, kredit konsumsi (SBT 60,8%) terindikasi lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya (Grafik 2).

Grafik 1 dan 2 Pertumbuhan Kredit Baru Juni 2024
Sumber: Bank Indonesia

Berdasarkan jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit baru yang meningkat terjadi pada hampir seluruh jenis kredit. Yaitu Kendaraan Bermotor (SBT 27,0%), Kartu Kredit (SBT 73,6%), Multiguna (SBT 58,4%), dan Kredit Tanpa Agunan (SBT 71,5%). Adapun kredit KPR tercatat melambat (SBT 56,2%) (Grafik 3).

Grafik 3 Pertumbuhan Kredit Konsumsi Tw II 2024
Sumber: Bank Indonesia

Selanjutnya, pada triwulan III 2024 penyaluran kredit baru diprakirakan melanjutkan peningkatan dengan SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 93,6%.

Prakiraan Kondisi Triwulan III 2024

Prakiraan Kredit

Penyaluran Kredit baru pada triwulan III 2024 diprakirakan meningkat

Secara triwulanan (qtq), penyaluran kredit baru pada triwulan III 2024 diprakirakan meningkat. Hal ini terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru triwulan III 2024 yang sebesar 93,6%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan SBT 89,1% pada triwulan sebelumnya (Grafik 1).

Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru pada triwulan III 2024 masih sama dengan periode-periode sebelumnya, yaitu kredit modal kerja, diikuti kredit investasi dan kredit konsumsi.

Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR)/ Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) masih menjadi prioritas utama, diikuti Kredit Multiguna dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).

Berdasarkan sektor, penyaluran kredit baru pada triwulan III 2024 terbesar pada Sektor Industri Pengolahan, Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, serta Sektor Perantara Keuangan.

Kebijakan Penyaluran Kredit

Kebijakan penyaluran kredit pada triwulan III 2024 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) triwulan III 2024 yang bernilai positif sebesar 2,6% (Grafik 5).

Standar penyaluran kredit yang lebih ketat tersebut diprakirakan terjadi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit konsumsi lainnya (Grafik 6).

Sebagian besar aspek kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih ketat dibandingkan triwulan sebelumnya, khususnya biaya persetujuan kredit.

Sementara itu, suku bunga kredit diprakirakan lebih longgar

Prakiraan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan III 2024 diprakirakan meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Prakiraan peningkatan DPK tersebut terindikasi dari SBT pertumbuhan DPK sebesar 84,5%, lebih tinggi dibandingkan 79,1%, pada triwulan sebelumnya.

Peningkatan pertumbuhan DPK diprakirakan terjadi pada seluruh jenis instrumen, yaitu giro (SBT 48,2%), tabungan (SBT 81,5%), dan deposito (SBT 79,5%).

Prakiraan Tahun 2024

Prakiraan Kredit
Responden memprakirakan outstanding kredit sampai dengan akhir tahun 2024 tumbuh sebesar 11,8% (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit pada tahun 2023 dan 2022 yang masing-masing sebesar 10,4% (yoy) dan sebesar 11,4% (yoy)

Prakiraan DPK

Pertumbuhan DPK sampai dengan akhir tahun 2024 diprakirakan masih tinggi. Hal ini tecermin dari SBT prakiraan penghimpunan DPK tahun 2024 yang tercatat positif sebesar 84,5%. Meski tidak setinggi SBT 93,7% pada tahun sebelumnya (Grafik 12).

Analis Vibiz Research Center melihat bahwa penyaluran kredit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Analis optimis pada tahun 2024 pertumbuhan kredit masih terus berlanjut. Optimisme tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit.

Jika dilihat dari sisi penawaran, minat penyaluran kredit meningkat didukung oleh pertumbuhan DPK triwulan II 2024 yang kuat sebesar 8,45% (yoy). Berlanjutnya strategi realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, serta dukungan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia.

Sementara itu dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh permintaan dari korporasi sejalan. Yaitu dengan kinerja penjualan yang tetap tinggi dan kemampuan bayar yang tetap kuat.

Selanjutnya, permintaan kredit dari rumah tangga juga terjaga stabil, terutama dari kelas menengah-atas, seiring dengan ekspektasi penghasilan yang terjaga. Pertumbuhan kredit yang tinggi tersebut terjadi di sebagian besar sektor ekonomi, terutama pada industri, perdagangan, dan pengangkutan.

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 diprakirakan akan terus meningkat dan berada pada kisaran 10-12%.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting