(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 22 – 26 Juli 2024
Pada akhir hari Kamis, 25 Juli 2024
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.245 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,98%.
3. DXY [1] melemah ke level 104,36.
4. Yield UST (US Treasury) Note [2] 10 tahun naik ke level 4,241%.
[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
Pada pagi hari Jumat, 26 Juli 2024
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.275 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun turun di 6,97%.
Aliran Modal Asing (Minggu IV Juli 2024)
1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 25 Juli 2024 sebesar 74,91 bps, turun dibandingkan 19 Juli 2024 sebesar 75,64 bps.
2. Berdasarkan data transaksi 22 – 25 Juli 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp1,93 triliun. Terdiri dari beli neto Rp3,37 triliun di pasar SBN, jual neto Rp1,39 triliun di SRBI. Dan jual neto Rp0,05 triliun di saham.
3. Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 25 Juli 2024, nonresiden tercatat jual neto Rp32,08 triliun di pasar SBN. Lalu jual neto Rp1,89 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp169,41 triliun di SRBI.
4. Berdasarkan data setelmen s.d. 25 Juli 2024 pada semester-II 2024, nonresiden tercatat beli neto di pasar SBN sebesar Rp1,88 triliun. Jual neto di saham sebesar Rp2,23 triliun, dan beli neto di SRBI sebesar Rp39,06 triliun.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 16.265. Kemudian bergerak terkoreksi ke Rp16.295, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 16.285.
Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Eropa menurun setelah naik terbatas di sesi global sebelumnya. Dollar bergerak dalam rentang sempit setelah rilis inflasi PCE Amerika yang melambat.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini turun tipis ke 104,36. Angka ini turun dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 104,40.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting