OJK Perkuat Kerja Sama Dengan Banco Central de Timor-Leste

205
OJK Perkuat Kerja Sama dengan Hong Kong Monetary Authority

 

(Vibiznews – Banking & Insurance) –  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Banco Central de Timor-Leste (BCTL) sepakat meningkatkan kerjaama antar kedua otoritas.

Dengan menandatangani amendemen Nota Kesepahaman (NK) tentang Kerja Sama dalam Pengawasan Lintas Batas (Mutual Cooperation on Cross-Border Supervision).

Penandatanganan NK dilakukan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dan Gubernur BCTL, Hélder Lopes. Diselenggarakan di Kantor OJK Wisma Mulia 2 Jakarta, Selasa dan dihadiri Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae. Dan beberapa pejabat OJK dan BCTL.

Sebelumnya, OJK dan BCTL telah menjalin kerja sama formal dalam bentuk NK yang ditandatangani pada 22 Maret 2016.

Kedua pihak selanjutnya, sepakat untuk mengamendemen NK tersebut dengan memperluas kerja sama di bidang pengawasan terhadap Anti Pencucian Uang/Pencegahan Pendanaan Teroris. Dan Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal (APU/PPT/PPSPM).

Setelah penandatanganan NK, kedua pimpinan Otoritas melakukan pertemuan bilateral untuk melakukan pertukaran informasi terkait perkembangan dan kebijakan sektor jasa keuangan. Khususnya di bidang pengawasan perbankan dan rencana kerja sama di bidang APU/PPT/PPSPM.

Pembahasan mencakup, antara lain, kemungkinan dua bank BUMN yang memiliki kantor di Timor-Leste, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri. Untuk menerapkan layanan aplikasi di Timor Leste guna meningkatkan akses keuangan masyarakat setempat.

Selaras dengan kebijakan pemerintah Indonesia, OJK berkontribusi dalam pembangunan Timor-Leste dengan meningkatkan kolaborasi di sektor jasa keuangan bersama BCTL.

Menurut Analis Vibiz Research Center, kerja sama antara OJK dan Banco Central de Timor-Leste (BCTL) dapat memberikan sejumlah manfaat signifikan. Terutama dalam konteks pengawasan lintas batas.

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari kolaborasi tersebut:

1. Penanganan Risiko Sistemik:

Pengawasan lintas batas membantu dalam identifikasi dan mitigasi risiko sistemik yang dapat mempengaruhi stabilitas keuangan di kedua negara. Kolaborasi ini memungkinkan kedua lembaga untuk berbagi informasi dan analisis yang relevan untuk mengatasi risiko yang mungkin timbul. Terutama akibat hubungan keuangan internasional.

2. Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan Keuangan:

Kerja sama ini memperkuat kemampuan dalam mencegah dan menanggulangi aktivitas keuangan ilegal seperti pencucian uang dan pendanaan terorisme. Dengan berbagi data dan informasi, kedua lembaga dapat lebih efektif dalam mendeteksi dan menindaklanjuti aktivitas mencurigakan yang melibatkan entitas lintas batas.

3. Peningkatan Transparansi:

Melalui kerja sama, kedua lembaga dapat meningkatkan transparansi dalam sistem keuangan, memungkinkan pemantauan yang lebih baik terhadap transaksi lintas batas. Dan meminimalkan kemungkinan praktik-praktik yang merugikan pasar dan konsumen.

4. Pertukaran Pengetahuan dan Pengalaman:

Kolaborasi ini membuka peluang bagi pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara OJK dan BCTL. Yang dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masing-masing lembaga dalam mengelola tantangan yang terkait dengan pengawasan keuangan lintas batas.

5. Standar Internasional:

Kerja sama ini membantu kedua lembaga untuk mematuhi standar internasional dalam pengawasan keuangan. Seperti prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh Financial Action Task Force (FATF) atau Basel Committee on Banking Supervision. Ini berkontribusi pada integrasi sistem keuangan global dan meminimalkan kesenjangan regulasi.

6. Peningkatan Kepercayaan Investor:

Dengan adanya pengawasan yang lebih baik dan kolaborasi yang erat, investor internasional akan merasa lebih yakin dan nyaman dalam berinvestasi di kedua negara. Yang pada gilirannya dapat meningkatkan arus investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Secara keseluruhan, kerja sama antara OJK dan BCTL berpotensi untuk memperkuat sistem keuangan di kedua negara, mengurangi risiko. Dan mempromosikan stabilitas ekonomi regional serta global.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting