Dolar AS Rabu Berakhir Turun Tertekan Penyataan Dovish Ketua The Fed Powell

181
dolar AS

(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir turun pada hari Rabu dan mencatatkan level terendah dalam 1-1/2 minggu terpicu pernyataan dovish ketua The Fed dan lonjakan mata uang Yen.

Indeks dolar AS ditutup turun 0,38% pada $104,05.

Dolar melemah setelah Ketua Fed Powell mengatakan pemotongan suku bunga Fed bisa jadi menjadi bahan pertimbangan pada pertemuan FOMC bulan September.

Dolar melemah pada hari Rabu juga karena yen melonjak ke level tertinggi dalam 4-1/2 bulan terhadap dolar setelah BOJ secara tak terduga menaikkan suku bunga acuannya.

Dolar juga tertekan oleh reli tajam saham, yang mengekang permintaan likuiditas terhadap dolar.

Selain itu, berita ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan pada hari Rabu mengenai ketenagakerjaan ADP bulan Juli dan indeks biaya ketenagakerjaan Q2 menjatuhkan imbal hasil obligasi T-note 10 tahun ke level terendah dalam 4-1/2 bulan dan melemahkan dolar.

Perubahan ketenagakerjaan ADP bulan Juli AS naik +122.000, lebih lemah dari perkiraan sebesar +150.000 dan kenaikan terkecil dalam 6 bulan.

Indeks biaya ketenagakerjaan AS pada Q2 naik +0,9% secara triwulanan, lebih rendah dari ekspektasi +1,0% secara triwulanan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS dapat tertekan dengan meningkatnya prospek penurunan suku bunga The Fed bulan September setelah pernyataan dovish ketua Fed Jerome Powell. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $103,80-$103,56. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $104,41-$104,78.