Perlambatan Data Tenaga Kerja AS Semakin Mendukung Penurunan Suku Bunga The Fed September – Market Mover 2 August 2024

264

(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan investasi global pekan ini fokus mencermati pernyataan ketua Fed Jerome Powell setelah The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah dalam pertemuan FOMC akhir bulan Juli ini.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pada hari Rabu bahwa bank sentral AS dapat memangkas suku bunga pada pertemuan bulan September jika penurunan inflasi terus berlanjut seperti saat ini.

Pernyataan Powell semakin memperkuat peluang 100% penurunan suku bunga The Fed pada bulan September tahun ini.

Pernyataan Dovish Ketua Fed Jerome Powell

Pernyataan Powell yang mensinyalkan penurunan suku bunga The Fed pada bulan September jika penurunan inflasi terus berlanjut, terus dicermati pasar.

Pasar akan mencermati data-data penting yang dapat memberikan pengaruh bagi penurunan inflasi, seperti data tenaga kerja AS.

Jika data tenaga kerja AS melambat, maka dapat memberikan sentimen penurunan inflasi, dan akan semakin mendukung penurunan suku bunga The Fed tahun ini.

 

Perlambatan Data Tenaga AS

Rilis data tenaga kerja AS yang dirilis pada pekan ini memperlihatkan perlambatan.

Lowongan Pekerjaan AS Bulan Juni Menurun

Lowongan pekerjaan AS bulan Juni mencapai 8,18 juta, turun dari 8,23 juta pada bulan Mei, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Selasa.

Lowongan pekerjaan AS yang menurun bulan Juni, mencerminkan pasar tenaga kerja AS terus mendingin, yang dapat mendukung The Fed untuk menurunkan suku bunga.

The Fed memandang penurunan lowongan sebagai cara untuk mendinginkan pasar kerja yang panas dan mengurangi tekanan pada perusahaan untuk menaikkan upah yang dapat memicu inflasi.

Pertumbuhan Lapangan Kerja Swasta AS Bulan Juli Melambat

Pertumbuhan lapangan kerja swasta AS melambat pada bulan Juli, sementara laju kenaikan upah mencapai titik terendah dalam tiga tahun, perusahaan pemrosesan penggajian ADP melaporkan pada hari Rabu.

Perusahaan swasta hanya menambah 122.000 lapangan kerja pada bulan tersebut, laju paling lambat sejak Januari dan di bawah angka 155.000 yang direvisi naik pada bulan Juni. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones telah mencari kenaikan sebesar 150.000.

ADP juga melaporkan bahwa upah bagi mereka yang tetap bekerja meningkat 4,8% dari tahun lalu, kenaikan terkecil sejak Juli 2021 dan turun 0,1 poin persentase dari bulan Juni.

“Dengan meredanya pertumbuhan upah, pasar tenaga kerja mengikuti upaya Federal Reserve untuk memperlambat inflasi,” kata kepala ekonom ADP, Nela Richardson.

Indeks Biaya Ketenagakerjaan AS Kuartal Kedua Menurun

Pada hari Rabu, Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa indeks biaya ketenagakerjaan, indikator yang diawasi ketat oleh pejabat Fed, meningkat hanya 0,9% pada kuartal kedua, menurut angka yang disesuaikan secara musiman.

Angka tersebut di bawah percepatan 1,2% pada kuartal pertama dan estimasi Dow Jones untuk kenaikan 1%.

Laporan tersebut dapat menambah kemungkinan bahwa Fed akan mengisyaratkan penurunan suku bunga pada bulan September.

Klaim Pengangguran AS Melonjak Tertinggi Dalam Setahun

Klaim pengangguran untuk minggu yang berakhir 27 Juli naik 14.000 menjadi 249.000, dari 235.000 pada minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Kamis.

Angka ini adalah yang tertinggi sejak minggu pertama Agustus tahun lalu dan minggu ke-10 berturut-turut klaim berada di atas 220.000.

Dengan klaim pengangguran meningkat, maka mencerminkan banyak orang yang tidak bekerja, yang memberikan sentimen penurunan pekerjaan yang dapat mendorong penurunan suku bunga The Fed.

Prospek Perlambatan Non Farm Payrolls AS dan Tingkat Upah, Stabilnya Tingkat Pengangguran AS

Pasar menantikan laporan data tenaga kerja yang penting pada hari Jumat.

Non Farm Payrolls AS bulan Juli akan menjadi perhatian penting dan fokus pasar, dimana NFP diindikasikan menurun pada 175K dibandingkan NFP bulan Juni sebesar 206K.

Untuk Tingkat upah AS secara tahunan diindikasikan menurun dari 3,9% pada bulan Juni menjadi 3,7% pada bulan Juli. Sedangkan secara bulanan stabil pada 0,3%.

Data Unemployment Rate AS bulan Juli diindikasikan tetap sebesar 4,1%.

Jika data tenaga kerja akhir pekan ini terealisir melambat, akan semakin mendukung penurunan suku bunga The Fed pada bulan September tahun ini.

Bagaimanakah pengaruh data Non Farm Payrolls AS, Tingkat Upah AS dan Unemployment Rate AS bagi pasar perdagangan investasi global?

  

Pasar Forex

Jika kita lihat dari pasar Forex, Dolar AS melemah setelah pernyataan ketua Fed Powell yang mensinyalkan penurunan suku bunga The Fed pada bulan September jika data inflasi terus menurun.

Jika data Non Farm Payrolls dan Tingkat Upah bulan Juli terealisir turun, serta data Unemployment Rate Juli stabil, akan semakin memperkuat prospek penurunan suku bunga The Fed bulan September, dan akan menekan dolar AS.

Pasar Index

Selanjutnya dari pasar Index, Bursa Wall Street berakhir menguat setelah pernyataan ketua Fed Powell untuk penurunan suku bunga The Fed pada bulan September juga kenaikan saham-saham chip.

Jika data Non Farm Payrolls dan Tingkat Upah bulan Juli terealisir turun, serta data Unemployment Rate Juli stabil, akan semakin memperkuat prospek penurunan suku bunga The Fed bulan September, dan akan menguatkan bursa Wall Street.

Penguatan bursa Wall Street akan memberikan sentiment positif bagi bursa saham global seperti bursa Asia dan bursa Eropa.

Pasar Komoditas

Dari pasar Komoditas, harga emas dan harga emas naik setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberikan sinyal pemotongan suku bunga dapat dimungkinkan pada bulan September jika inflasi tetap sesuai dengan ekspektasi.

Sedangkan harga minyak mentah AS bergerak naik setelah pernyataan dovish ketua Fed Powell menekan dolar AS sehingga menguatkan harga minyak. Kenaikan harga minyak juga terdukung peningkatan ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang memicu kekhawatiran gangguan produksi.

Jika data Non Farm Payrolls dan Tingkat Upah bulan Juli terealisir turun, serta data Unemployment Rate Juli stabil, akan semakin memperkuat prospek penurunan suku bunga The Fed bulan September, dan menekan dolar AS, sehingga menguatkan harga komoditas, baik emas maupun minyak.