(Vibiznews – Banking & Insurance) – Kejahatan penipuan makin marak dengan melakukan modus kejahatan perbankan lewat berbagai akun sosmed yang dipalsukan. Misalnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang meminta agar waspada terhadap modus kejahatan perbankan.
Ada berbagai cara modus penipuan diantaranya menggunakan berbagai akun sosmed maupun website palsu yang mengatasnamakan BRI.
Namun modus terbaru para pelaku scammer dengan mengubah nomor telepon. Yakni yang tercantum di kolom alamat mesin pencari Google untuk tujuan menipu masyarakat umum.
Terkait hal tersebut, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, mengungkapkan bahwa perseroan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Dengan maksud untuk mencegah berbagai aksi scam dengan berbagai modus penipuan.Antara lain adalah dengan menghapus informasi-informasi palsu yang mengatasnamakan BRI.
“BRI telah aware dan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait sebagai upaya recovery dan antisipasi berbagai modus kejahatan,” ujar Hendy. Yang disampaikan dalam siaran pers, Rabu (14/8).
Hendy menambahkan, dengan munculnya berbagai informasi palsu yang mengatasnamakan BRI, perseroan menghimbau kepada seluruh nasabah untuk waspada. Terutama kepada segala bentuk modus penipuan dan kejahatan perbankan yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Hendy pun menghimbau nasabah BRI agar lebih berhati-hati serta tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain. Atau pihak yang mengatasnamakan BRI, termasuk memberikan informasi data pribadi.
Maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user dan password internet banking, OTP, dsb.) melalui tautan. Demikian juga dengan website dengan sumber tidak resmi dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Menurut Analis Vibiz Research Center modus penipuan lewat scammer ini harus diinformasikan kepada seluruh nasabah karena dampaknya cukup banyak.
Penipuan melalui scammer yang mengubah nomor telepon dapat memiliki dampak yang cukup serius.
Berikut beberapa dampak utama yang mungkin terjadi:
1. Kehilangan Akses ke Akun:
Jika scammer berhasil mendapatkan akses ke nomor telepon Anda dan mengubahnya. Maka mereka mungkin juga bisa mendapatkan akses ke akun-akun yang terhubung dengan nomor tersebut. Ini termasuk akun media sosial, akun email, atau akun perbankan.
2. Kerugian Finansial:
Dengan mengakses akun perbankan atau akun pembayaran, scammer bisa melakukan transaksi yang merugikan Anda. Mereka bisa mengalihkan dana, melakukan pembelian tanpa izin, atau menggunakan informasi keuangan Anda untuk penipuan lebih lanjut.
3. Pencurian Identitas:
Dengan mengakses informasi pribadi melalui nomor telepon yang telah diubah, scammer bisa melakukan pencurian identitas. Mereka bisa menggunakan identitas Anda untuk membuka akun baru, mendapatkan pinjaman, atau melakukan aktivitas ilegal lainnya.
4. Kerusakan Reputasi:
Jika scammer menggunakan nomor telepon Anda untuk melakukan penipuan atau aktivitas ilegal, reputasi Anda bisa terkena dampak. Ini bisa menyebabkan masalah dengan pihak ketiga yang mungkin menganggap Anda terlibat dalam kegiatan penipuan.
Tips untuk melindungi Anda dari dampak scamming
Untuk melindungi diri Anda dari dampak seperti ini, pastikan untuk menggunakan kata sandi yang kuat dan unik. Aktifkan otentikasi dua faktor di akun-akun penting, dan segera laporkan aktivitas mencurigakan kepada penyedia layanan atau lembaga yang bersangkutan.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting