(Vibiznews – Market Mover) Data inflasi AS yang dirilis pada pekan ini mencerminkan perlambatan, sehingga semakin memperkuat pemangkasan suku bunga The Fed bulan September ini.
Seperti yang disampaikan Ketua Federal Reserve Jerome Powell setelah The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan FOMC bulan Juli, bahwa The Fed dapat memangkas suku bunga pada pertemuan bulan September jika penurunan inflasi terus berlanjut.
Lihat : Powell : Penurunan Suku Bunga The Fed Dimungkinkan Bulan September
Dengan perlambatan inflasi AS baik inflasi harga produsen dan inflasi harga konsumen, semakin mendekat untuk dilakukan pemotongan suku bunga The Fed bulan September ini. Bahkan para investor saat ini mencermati berapa besaran pemotongan suku bunga, apakah 25 bps atau lebih dari 25 bps.
Perlambatan Inflasi Harga Produsen AS
Indeks harga produsen AS, yang mengukur harga jual yang diperoleh produsen untuk barang dan jasa, melambat pada bulan Juli, yang menunjukkan bahwa tekanan inflasi semakin mereda dan membuat Federal Reserve semakin dekat untuk memangkas suku bunga bulan September ini.
Indeks harga produsen, naik 0,1% pada bulan Juli, lebih rendah dari perkiraan pasar dan dibandingkan bulan sebelumnya pada 0,2%.
Secara tahunan, indeks harga produsen naik 2,2%, penurunan tajam dari pembacaan 2,7% pada bulan Juni. Juga lebih rendah dari perkiraan pasar pada 2,3%.
Sedangkan indeks harga produsen inti yang tidak termasuk komponen makanan dan energi yang mudah berubah, tetap datar pada 0%, lebih rendah dari perkiraan pasar pada 0,2%, dan 0,3% pada bulan sebelumnya.
Demikian juga indeks harga produsen inti secara tahunan naik 2,4%, lebih rendah dari bulan Juni sebesar 3%, dan masih di bawah perkiraan pasar pada 2,7%.
Perlambatan Inflasi Harga Konsumen AS
Inflasi AS secara tahunan mencapai level terendah dalam lebih dari tiga tahun pada bulan Juli, mendukung Federal Reserve untuk pemangkasan suku bunga pada bulan September.
Inflasi tahunan di AS melambat selama empat bulan berturut-turut menjadi 2,9% pada Juli 2024, terendah sejak Maret 2021, dibandingkan dengan 3% pada Juni dan di bawah perkiraan sebesar 3%.
Inflasi bulan Juli secara bulanan meningkat 0,2%, pulih dari penurunan 0,1% pada Juni, dan sesuai dengan perkiraan.
Sementara itu, inflasi inti secara tahunan juga melambat selama empat bulan berturut-turut menjadi 3,2%, pembacaan terendah sejak April 2021, dibandingkan dengan 3,3% pada Juni, dan sesuai dengan ekspektasi.
Tingkat inflasi inti bulanan juga naik tipis menjadi 0,2% dari 0,1% seperti yang diperkirakan.
Lihat : Inflasi Juli AS Secara Tahunan Terendah Lebih 3 Tahun; Inflasi Bulanan dan Inti Sesuai Ekspektasi
Data Tenaga Kerja AS Masih Kuat
The Fed mengatakan dalam pernyataan kebijakannya pada hari pertemuan FOMC pada akhir Juli lalu bahwa mereka memperhatikan risiko pada “kedua sisi mandat gandanya,” yaitu lapangan kerja maksimum dan harga yang stabil.
Lihat : Powell : Penurunan Suku Bunga The Fed Dimungkinkan Bulan September
Dengan inflasi yang terus melambat dan sesuai ekspektasi, maka The Fed juga terus memperhatikan sisi tenaga kerja.
Dengan data Non Farm Payrolls AS bulan Juli yang terealisir melambat memicu sentimen pelemahan ekonomi AS dan kekhawatiran terjadi resesi ekonomi AS.
Namun dengan menurunnya data klaim pengangguran AS 2 minggu berturut-turut memberikan sentiment pasar tenaga kerja AS masih kuat, dengan demikian meredakan kekhawatiran pelemahan dan resesi ekonomi AS.
Jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran turun minggu lalu, tanda bahwa pasar kerja tetap tangguh menghadapi suku bunga tinggi.
Klaim pengangguran turun 7.000 menjadi 227.000 minggu lalu, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada hari Kamis.
Data Ekonomi AS Positif Meredakan Kekhawatiran Resesi
Penguatan data ekonomi AS semakin meredakan kekhawatiran resesi ekonomi AS.
Pada hari Kamis, rilis penjualan ritel menunjukkan lonjakan 1% dari Juni hingga Juli, peningkatan terbesar sejak Januari 2023, setelah sedikit menurun pada bulan sebelumnya. Dengan hasil positif penjualan ritel bulan Juli memberikan kepastian bahwa ekonomi AS, meskipun melambat di bawah tekanan suku bunga yang tinggi, tetap positif.
Penguatan konsumen yang berkelanjutan meredakan kekhawatiran resesi dan mengurangi peluang pasar untuk pemangkasan yang lebih besar seperti setengah poin pada pertemuan Fed pada pertengahan September.
Pasar secara luas memperkirakan penurunan suku bunga 100% terjadi di bulan September, dengan memperkirakan peluang sebesar 72,5% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin dan peluang sebesar 27,5% untuk penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan FOMC berikutnya di bulan September.
Bagaimanakah pengaruh optimisme penurunan suku bunga The Fed bulan September bagi pasar perdagangan investasi global?
Pasar Forex
Jika kita lihat dari pasar Forex, Dolar AS bergerak lemah seiring imbal hasil Treasury AS yang melemah setelah penurunan infllasi AS semakin memperkuat pemangkasan suku bunga The Fed bulan September.
Jika sentimen pemangkasan suku The Fed bulan September terus berlanjut, akan menekan dolar AS dan menguatkan mata uang saingannya seperti Euro, Poundsterling dan Yen.
Pasar Index
Selanjutnya dari pasar Index, bursa Wall Street berakhir naik terdukung sentimen positif komentar dovish pejabat Fed yang semakin memperkuat prospek pemangkasan suku bunga The Fed bulan September. Juga penguatan data tenaga kerja dan penjualan ritel mendukung bursa Wall Street.
Penguatan bursa Wall Street akan memberikan dorongan positif bagi bursa bursa Asia dan bursa Eropa.
Jika sentimen pemangkasan suku The Fed bulan September terus berlanjut, akan menguatkan bursa Wall Street dan bursa saham secara global.
Pasar Komoditas
Dari pasar Komoditas, harga emas naik dengan meningkatnya ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserve AS pada bulan September dan pelemahan dolar AS.
Sedangkan harga minyak ditutup naik dengan harapan pemotongan suku bunga The Fed bulan September dan penguatan data ekonomi AS. Namun terpantau menurun seiring meredanya kekhawatiran gangguan pasokan di Timur Tengah di tengah gencatan senjata dan perundingan Israel-Hamas.
Jika sentimen pemangkasan suku The Fed bulan September terus berlanjut, akan menguatkan harga komoditas baik emas maupun minyak.