Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (16 Agustus 2024); Rupiah Menguat

548

 

(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 12 – 16 Agustus 2024

Pada akhir hari Kamis, 15 Agustus 2024
1. Rupiah ditutup pada level (bid) ke Rp15.690 per dolar AS.
2. Yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun turun ke 6,72%.
3. DXY[1] melemah ke 102,98.
4. Yield US Treasury (UST) Note[2] 10 tahun turun ke level 3,91%.

[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 16 Agustus 2024
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.740 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun naik ke 6,75%.

Aliran Modal Asing (Minggu III Agustus 2024)

1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 15 Agustus 2024 sebesar 71,80 bps, turun dibandingkan 9 Agustus 2024 sebesar 76,56 bps.

2. Berdasarkan data transaksi 12 – 15 Agustus 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp9,67 triliun. Terdiri dari beli neto Rp7,36 triliun di pasar SBN, Rp2,18 triliun di pasar saham. Dan Rp0,13 triliun di SRBI.

3. Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 15 Agustus 2024, nonresiden tercatat jual neto Rp11,54 triliun di pasar SBN. Sedangkan beli neto Rp179,37 triliun di SRBI dan beli neto Rp3,36 triliun di pasar saham.

4. Berdasarkan data setelmen s.d. 15 Agustus 2024 pada semester-II 2024, nonresiden tercatat beli neto di SRBI sebesar Rp49,02 triliun. Di pasar SBN sebesar Rp22,42 triliun, dan di pasar saham sebesar Rp3,02 triliun.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 15.773. kemudian bergerak terkoreksi ke Rp15.880, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 15.696.

Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Eropa bergerak turun setelah rebound kuat di sesi global sebelumnya. Dollar tertahan setelah diangkat data retail sales AS yang memadamkan kekhawatiran atas datangnya resesi AS.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini turun ke 102,80, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 103,04.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting