(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia terjun ke posisi terendah dalam 6 bulan pada akhir perdagangan komoditas sesi New York hari Kamis (22/8/2024).
Penurunan lanjutan harga minyak mentah ini merespon risalah pertemuan Fed terbaru dan revisi penurunan signifikan dalam estimasi pertumbuhan pekerjaan AS.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk bulan Oktober 2024 ditutup anjlok 1,7% ke $71,75 per barel, setelah sempat naik ke $74,16.
Untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent anjlok 1,49% menjadi $76,05 per barel setelah sempat rebound ke posisi $78,20 per barel.
Risalah Fed tersebut mengungkapkan bahwa sebagian besar pejabat Fed condong ke arah potensi penurunan suku bunga pada bulan September, didorong oleh inflasi yang melambat dan pasar tenaga kerja yang melemah.
Selain itu, nonfarm payrolls di AS direvisi turun sebesar 818 ribu untuk tahun yang berakhir pada Maret 2024.
Revisi ini membayangi penurunan persediaan minyak mentah AS, yang turun sebesar 4,6 juta barel untuk minggu yang berakhir pada 16 Agustus, melebihi ekspektasi analis.
Selain itu, kekhawatiran tentang kelemahan ekonomi di Tiongkok, yang dapat mengurangi permintaan minyak mentah, semakin menekan harga minyak.
Sementara itu, di Timur Tengah, penerimaan Israel atas proposal untuk mengatasi masalah yang menghalangi gencatan senjata Gaza meredakan beberapa kekhawatiran pasokan, meskipun kesepakatan formal masih tertunda.
Harga minyak mentah untuk kontrak berjangka WTI dan Brent sudah anjlok dalam 3 hari berturut.



