(Vibiznews – Economy & Business) Pasar investasi global pada pekan ini akan mencermati beberapa data ekonomi penting, khususnya data ekonomi AS dan kawasan zona Euro.
Amerika Serikat
Dari AS, pada hari Senin, 26 Agustus 2024, akan dirilis data Durable Goods Orders bulan Juli, yang diindikasikan terjadi peningkatan, dari -6,6% pada bulan Juni diindikasikan menjadi 4% pada bulan Juli.
Kemudian pada hari Kamis, 29 Agustus 2024, akan dirilis data GDP Growth Rate Q2 yang diindikasikan terjadi peningkatan, dari 1,4% kuartal sebelumnya menjadi 2,8% pada kuartal kedua.
Selanjutnya pada hari Jumat, 30 Agustus 2024, akan dirilis data penting Core PCE Price Index bulan Juli yang diindikasikan stabil pada 0,2% secara bulanan dan 2,6% secara tahunan.
Juga akan dirilis data Personal Income bulan Juli yang diindikasikan stabil dan data Personal Spending bulan Juli yang diindikasikan sedikit meningkat.
Zona Euro
Pada hari Senin, 26 Agustus 2024, akan dirilis data Ifo Business Climate Jerman bulan Agustus, yang diindikasikan terjadi penurunan, dari 87 pada bulan Juli diindikasikan menjadi 86,5 pada bulan Agustus.
Pada hari Rabu, 28 Agustus 2024, akan dirilis data GfK Consumer Confidence Jerman bulan September, yang diindikasikan terjadi sedikit peningkatan, dari -18,4 pada bulan Agustus diindikasikan menjadi -17,5 pada bulan September.
Kemudian pada hari Kamis, 29 Agustus 2024, akan dirilis data Inflation Rate tahunan Jerman bulan Agustus, yang diindikasikan terjadi penurunan, dari 2,3% pada bulan Juli diindikasikan menjadi 2,1% pada bulan September.
Selanjutnya pada hari Jumat, 30 Agustus 2024, akan dirilis data Inflation Rate tahunan zona Euro bulan Agustus, yang diindikasikan terjadi penurunan, dari 2,6% pada bulan Juli diindikasikan menjadi 2,3% pada bulan September.
Fokus pasar akan ada pada data ekonomi AS, dimana jika data Durable Goods Orders dan GDP Growth Rate Q2 yang terealisir meningkat, dan data Core PCE Price Index yang terealisir stabil dan sedikit peningkatan, akan memberikan penguatan bagi dolar AS.
Sedangkan dari data ekonomi zona Euro, jika data ekonomi dan inflasi terealisir melemah, akan dapat menekan mata uang Euro.