(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro pada hari Rabu bergerak naik terbantu pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD bergerak naik 0,36% pada 1.1084
Indeks dolar AS oada hari Rabu bergerak turun setelah defisit perdagangan AS bulan Juli melebar paling lebar dalam 2 tahun dan penurunan imbal hasil Treasury AS. Indeks dolar AS bergerak turun 0,32% pada 101,37.
Namun kenaikan Euro dibatasi oleh pelemahan harga produsen Zona Euro dan revisi ke bawah pada PMI gabungan S&P Zona Euro bulan Agustus, faktor dovish untuk kebijakan ECB. Selain itu, komentar dovish dari anggota Dewan Eksekutif ECB Cipollone dan anggota Dewan Pengurus ECB Kazaks berdampak negatif bagi euro.
PMI gabungan S&P Zona Euro bulan Agustus direvisi turun sebesar -0,2 menjadi 51,0 dari 51,2 yang dilaporkan sebelumnya.
PPI Zona Euro bulan Juli turun -2,1% thn/thn, bulan kelima belas berturut-turut harga produsen turun dari tahun ke tahun dan merupakan faktor dovish untuk kebijakan ECB.
Anggota Dewan Eksekutif ECB Cipollone mengatakan ECB tidak boleh mempertahankan suku bunga terlalu tinggi terlalu lama karena hal itu dapat merusak ekonomi.
Anggota Dewan Gubernur ECB Kazaks mengatakan, “Suku bunga harus diturunkan karena bagian terbesar dari masalah inflasi telah terpecahkan. Pembahasannya hanya tentang seberapa cepat dan seberapa kuat.”
Swap memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB sebesar 100% untuk pertemuan 12 September.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan bergerak naik terdukung pelemahan dolar AS. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1106-1.1128. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.1051-1.1018.