Data Tenaga Kerja AS Menentukan Besaran Pemangkasan Suku Bunga Fed September : 25 atau 50 Basis Poin?

303

(Vibiznews – Market Mover) Rilis data tenaga kerja AS di akhir pekan ini kembali menjadi perhatian penting pasar investasi global, karena hasil tenaga kerja menjadi pertimbangan The Fed untuk seberapa besar pemangkasan suku bunga The Fed pada pertemuan FOMC bulan September ini.

Setelah melemahnya data tenaga kerja terbaru seperti data lowongan pekerjaan dan ADP Employment Change, pasar semakin fokus mencermati data tenaga kerja AS di akhir pekan ini.

Menjelang  pertemuan kebijakan suku bunga The Fed pada tanggal 18-19 September 2024 ini, The Fed akan terus mencermati data penting tenaga kerja. Jika data tenaga kerja terus merosot, akan memicu spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin. Namun jika data tenaga kerja di akhir pekan ini memberikan hasil peningkatan, kemungkinan besar The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.

Perhatian Besar The Fed Terhadap Data Tenaga Kerja

Ketua The Fed Jerome  Powell pada pernyataannya akhir bulan Agustus lalu menyatakan dengan arah inflasi yang menuju target The Fed, memberikan keyakinan untuk memangkas suku bunga, dan yang menjadi perhatian penting selanjutnya adalah data tenaga kerja AS.

Dalam pernyataanya Powell menegaskan “Kami melakukan semua yang kami bisa, untuk mendukung pasar tenaga kerja yang kuat saat kami membuat kemajuan lebih lanjut menuju stabilitas harga.”

Lihat : Ketua Fed Powell : The Fed Siap Memangkas Suku Bunga; Waktunya Telah Tiba Untuk Kebijakan Disesuaikan

Demikian juga pada hari Rabu  lalu, Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic menyatakan siap untuk mulai menurunkan suku bunga meskipun inflasi masih berjalan di atas target bank sentral, dan Bostic mencatat bahwa fokusnya lebih bergeser ke sisi ketenagakerjaan dari mandat Fed karena tanda-tanda peningkatan pelunakan pasar tenaga kerja.

Lihat : Pernyataan Dovish Presiden Fed Bostic Semakin Mendukung Pemangkasan Suku Bunga September

Pelemahan Data Tenaga Kerja Menekan Pasar Global

Kemerosotan pasar investasi global sempat terjadi saat Non Farm Payrolss bulan juli terealisir melambat jauh lebih dari yang diperkirakan dan tingkat pengangguran meningkat, memicu kekhawatiran akan perlambatan ekonomi yang lebih luas.

Perlambatan ekonomi AS menekan Bursa Wall Street saat itu dengan Indeks S&P 500 jatuh ke level terendah dalam 8 minggu, Nasdaq 100 turun ke level terendah dalam 2 bulan, dan Dow Jones Industrials merosot ke level terendah dalam 3 minggu. Juga bursa saham Jepang dan Korea Selatan merosot terendah 9 bulan.

Lihat : Meredanya Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi AS Dorong Pasar Global – Market Mover 9 August 2024

Pada awal dan pertengahan minggu ini, dirilis data tenaga kerja AS yang juga terealisir melemah dan memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi.

Data lowongan pekerjaan AS pada bulan Juli yang dilaporkan hari Rabu, menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Dilaporkan terdapat 7,7 juta lowongan pekerjaan pada bulan Juli, turun dari 7,9 juta pada bulan Juni. Angka lowongan pekerjaan AS ini mencapai level terendah sejak Januari 2021 dan di bawah perkiraan pasar sebesar 8,10 juta.

Lihat : Lowongan Pekerjaan AS Bulan Juli Menurun

Demikian Data ADP Employment Change bulan Agustus yang dirilis hari Kamis menunjukkan laju terlemah dalam lebih dari tiga setengah tahun. Perusahaan swasta hanya mempekerjakan 99.000 pekerja untuk bulan Agustus, kurang dari 111.000 yang direvisi turun pada bulan Juli dan di bawah perkiraan konsensus Dow Jones sebesar 140.000.

Lihat : ADP Laporkan Perekrutan Pekerjaan Swasta AS Bulan Agustus Terlemah Dalam Lebih 3,5 Tahun

Namun klaim tunjangan pengangguran AS minggu lalu yang turun ke level terendah dalam dua bulan,  membatasi kekhawatiran pelemahan data tenaga kerja.

Lihat : Klaim Pengangguran AS Turun Terendah 2 Bulan

Pelemahan data tenaga kerja tersebut menekan bursa Wall Street dan bursa Eropa semalam yang ditutup di zona merah. Demikian juga pasar saham Asia bergerak sebagian besar melemah dengan indeks Nikkei dan  indeks Kospi bergerak turun.

Prospek Peningkatan Data Tenaga Kerja Memicu Harapan Pemangkasan Suku Bunga 25 Basis Poin

Di akhir pekan ini  akan dirilis data penting tenaga kerja AS yang diindikasikan  terjadi peningkatan.

Non Farm Payrolls

Data Non Farm Payrolls bulan Agustus akan dirilis Jumat malam, yang diindikasikan meningkat dari 114K menjadi 160K.

Unemployment Rate

Data Unemployment Rate bulan Agustus akan dirilis Jumat malam, yang diindikasikan menurun dari 4,3% menjadi 4,2%

Data Tingkat Upah

Data tingkat upah AS bulan Agustus juga akan dirilis Jumat malam ini yang diindikasikan meningkat. Secara bulanan diindikasikan meningkat dari 0,2% menjadi 0,3%. Demikian juga secara tahunan diindikasikan meningkat dari 3,6% menjadi 3,7%.

Jika data tenaga kerja AS di akhir pekan ini terealir menguat, akan meningkatkan sentimen pemangkasan suku bunga The Fed 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan September ini.

Pasar memperkirakan peluang sebesar 100% untuk penurunan suku bunga sebesar -25 bp dan sebesar 38% untuk penurunan suku bunga sebesar -50 bp pada pertemuan FOMC 17-18 September 2024 ini.

Bagaimanakah pengaruh rilis data tenaga kerja AS  di akhir pekan ini bagi pasar perdagangan investasi global?

 

Pasar Forex

Dari pasar Forex, Dolar AS bergerak lemah setelah data ADP Employment Change bulan Agustus turun terlemah 3,5 tahun. Penguatan Yen dan Euro juga menekan dolar AS.

Jika data tenaga kerja AS baik Non Farm Payrolls dan Tingkat Upah AS terealisir naik dan Tingkat Pengangguran terealisir turun, akan menguatkan dolar AS dan dengan demikian dapat menekan mata uang saingannya seperti Euro, Poundsterling dan Yen.

Pasar Index

Selanjutnya dari pasar Index, bursa Wall Street dan bursa Eropa berakhir lemah setelah data ADP Employment Change melemah terendah 3,5 tahun. Terpntau bursa Asia bergerak sebagian besar  lemah mengikuti pelemahan bursa Wall Street.

Jika data tenaga kerja AS baik Non Farm Payrolls dan Tingkat Upah AS terealisir naik dan Tingkat Pengangguran terealisir turun, dan memperkuat sentimen pemangkasan suku bunga The Fed bulan September sebesar 25 basis poin, akan menguatkan bursa saham global.

Pasar Komoditas

Dari pasar Komoditas, harga emas berakhir naik terpicu pelemahan dólar AS. Sedangkan harga minyak berakhir turun setelah data ADP Employment Change melemah, memicu kekhawatiran pelemahan ekonomi yang dapat menekan permintaan.

Jika data tenaga kerja AS baik Non Farm Payrolls dan Tingkat Upah AS terealisir naik dan Tingkat Pengangguran terealisir turun, dan menguatkan dolar AS, akan dapat menekan harga emas. Namun harga minyak dapat terangkat naik dengan membaiknya data tenaga kerja AS dapat memicu peningkatan permintaan.