(Vibiznews – Commodity) Harga emas ditutup turun pada akhir pekan hari Jumat tertekan rebound dolar AS.
Harga emas spot ditutup turun 0,76% pada $2.497,32 per ons.
Harga emas berjangka AS ditutup turun 0,73% pada $2.524,6 per ons.
Emas pada hari Jumat menyerah pada kenaikan awal dan membukukan kerugian moderat, setelah pemulihan indeks dolar AS dari level terendah dalam 1 minggu ke level yang lebih tinggi pada hari itu memicu likuidasi jangka panjang dalam logam mulia.
Selain itu, tanda-tanda tekanan upah yang kuat bersifat hawkish untuk kebijakan Fed dan bearish untuk emas setelah pendapatan per jam rata-rata AS pada bulan Agustus naik lebih dari yang diperkirakan.
Logam mulia pada hari Jumat awalnya bergerak lebih tinggi setelah dolar dan imbal hasil Treasury AS menurun karena tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja AS ketika Non Farm Payrolls bulan Agustus naik kurang dari yang diperkirakan, dan Juli direvisi lebih rendah.
Pelemahan emas dibatasi komentar dovish Fed ketika Presiden Fed New York Williams dan Gubernur Fed Waller mengatakan sekarang sudah tepat bagi Fed untuk mulai memangkas suku bunga.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan mencermati pergerakan dolar AS yang akan mencermati data Consumer Inflation Expectations bulan Agustus, yang jika terealisir turun, akan memicu proyeksi lebih dalam untuk pemotongan suku bunga The Fed bulan September, dan akan menekan dolar AS dan dapat menguatkan emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $2.506-$2.487. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $2.552-$2.579.



