(Vibiznews – Economy & Business) Pasar perdagangan investasi global pekan ini akan fokus mencermati data inflasi AS, setelah data tenaga kerja AS pekan lalu menggambarkan pasar kerja AS yang lemah dan memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi.
Pada hari Rabu, 11 September 2024, akan dirilis data inflasi dan inflasi inti AS bulan Agustus.
Inflasi AS bulan Agustus secara bulanan diindikasikan stabil pada 0,2%, sedangkan secara tahunan diindikasikan menurun dari 2,9% menjadi 2,6%.
Sedangkan inflasi inti secara bulanan diindikasikan stabil pada 0,2% dan secara tahunan stabil pada 3,2%.
Berlanjut pada hari Kamis, 12 September 2024, akan dirilis data inflasi harga produsen (PPI) AS bulan Agustus 2024.
Inflasi harga produsen (PPI) AS bulan Agustus secara bulanan diindikasikan stabil pada 0,1%, dan secara tahunan diindikasikan turun dari 2,2% menjadi 1,8%.
Sedangkan inflasi harga produsen (PPI) inti AS bulan Agustus secara bulanan diindikasikan naik dari 0% menjadi 0,2%. Sedangkan secara tahunan juga diiindikasikan meningkat dari 2,4% menjadi 2,5%.
Dengan indikasi inflasi yang mixed, dimana ada penurunan pada indikasi inflasi harga konsumen AS Agustus secara tahunan, dan ada peningkatan pada inflasi harga produsen inti AS Agustus secara bulanan dan tahunan, diperkirakan memberikan pertimbangan The Fed tidak akan menurunkan suku bunga terlalu dalam pada bulan September ini, diperkirakan 25 basis poin.
Pasar saat ini memperkirakan peluang 69% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed tanggal 17-18 September, dan peluang 31% untuk penurunan suku bunga sebesar 50 bp, menurut CME FedWatch Tool.