(Vibiznews – Commodity) Harga emas bergerak naik di sesi AS pada hari Selasa, dan bertahan kuat di atas level $2.500 menjelang rilis data inflasi AS yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang besaran pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve minggu depan.
Harga emas spot naik 0,28% menjadi $2.512,21 per ons.
Harga emas berjangka AS naik 0,51% menjadi $2.545,7 per ons.
Para investor akan mencermati data Indeks Harga Konsumen AS pada hari Rabu dan pembacaan Indeks Harga Produsen pada hari Kamis.
Indeks Harga Konsumen untuk bulan Agustus diperkirakan naik sebesar 0,2% dari bulan ke bulan, tidak berubah dari bulan sebelumnya, menurut jajak pendapat Reuters.
Penurunan imbal hasil Treasury AS juga menguatkan harga emas.
Ekspektasi ECB untuk memangkas suku bunga sebesar 25 bp pada pertemuan kebijakan hari Kamis adalah bullish untuk logam mulia.
Emas juga mendapat dukungan dari pernyataan pembuat kebijakan BOJ melihat sedikit kebutuhan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan BOJ minggu depan.
Kekuatan dolar hari ini bearish untuk logam mulia.
Selain itu, penguatan pasar saham telah mengekang permintaan safe haven untuk logam mulia.
Pasar memperkirakan peluang 73% untuk penurunan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed pada 17-18 September, dan peluang 27% untuk penurunan sebesar 50 bps, menurut alat CME FedWatch.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak naik dengan proyeksi penurunan suku bunga The Fed dan ECB, juga penurunan imbal hasil Treasury AS. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $2.552-$2.559. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $2.534-$2.523.



