(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia yang diperdagangkan di pasar komoditas internasional yang berakhir Jumat dinihari (13/9) melanjutkan kenaikan sesi sebelumnya.
Kenaikan lanjutan harga minyak acuan dunia jenis WTI dan juga Brent ini didorong oleh gangguan dari badai Francine, yang memaksa penutupan sekitar 670.000 barel per hari di Teluk Meksiko.
Namun secara fundamental, pasar minyak mentah dunia sedang berada di bawah tekanan karena kekhawatiran tentang melambatnya permintaan di pasar-pasar utama seperti Tiongkok dan AS.
Badan Energi Internasional (IEA) menyoroti kekhawatiran ini, dengan mencatat bahwa pertumbuhan permintaan minyak global sedang menurun, terutama karena ekonomi Tiongkok melemah.
IEA juga memperkirakan potensi surplus pasokan pada tahun 2024, bahkan jika OPEC+ memperpanjang pemangkasan produksinya.
Dari sentimen diatas terlihat bahwa kenaikan harga minyak terbatas dengan penggerak-penggerak harga janga pendek seperti badai Francine ini.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk bulan September 2024 naik 2,47% ke $68,97 per barel.
Untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent naik 1,93% menjadi $71,97 per barel.
Untuk pergerakan harga minyak berikutnya, minyak WTI diperkirakan akan bergerak dalam kisaran resisten di $70.05 – $74.80 dan kisaran support di $66.80 – $64.10.



