(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO di bursa berjangka Malaysia akhir perdagangan hari Kamis (19/9/2024) melonjak untuk sesi kedua berturut-turut di tengah pelemahan ringgit.
Harga minyak sawit kontrak berjangka bulan Desember 2024 naik hampir 2% menjadi sekitar MYR3.940 per ton, di tengah menguatnya harga minyak kedelai di pasar Dalian dan CBoT.
Harga minyak sawit semakin menjauh dari level terendah dalam sebulan, yang dicapai awal minggu ini, didorong oleh tanda-tanda produksi yang lebih ketat.
Asosiasi Penggilingan Kelapa Sawit Semenanjung Selatan melaporkan penurunan produksi sebesar 4,0% dari bulan ke bulan untuk periode 1-15 September.
Surveyor kargo mencatat ekspor produk minyak kelapa sawit Malaysia naik sebesar 9,1% hingga 10,2% selama 15 hari pertama bulan September dari periode yang sama bulan lalu.
Namun, penurunan harga minyak mentah membatasi momentum kenaikan, karena kekhawatiran permintaan lebih besar daripada risiko pasokan dari meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Dari sisi pasokan, minyak sawit periode bulan Agustus naik 1,88 juta ton yang merupakan pasokan terbesar dalam 6 bulan terakhir.
Sebagai informasi, harga referensi minyak sawit di Indonesia untuk penetapan Bea Keluar dan pungutan skspor periode1— 30 September 2024 adalah sebesar $839,53/MT. Nilai ini meningkat 2,32% dari periode Agustus 2024 yang tercatat sebesar $820,11/MT.
Demikian untuk harga TBS di Provinsi Riau terkini periode 18 – 24 September 2024 diturunkan, harga TBS petani untuk periode satu minggu ke depan turun menjadi Rp3.172,24/kg.