Harga CPO Melonjak 2% Lebih Sepanjang Pekan oleh Turunnya Produksi

598
minyak sawit

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO di bursa berjangka Malaysia akhir perdagangan hari Jumat (20/9/2024) kembali alami lonjakan melonjak  untuk sesi ketiga berturut-turut .

Harga minyak sawit kontrak berjangka bulan Desember 2024 naik 1% menjadi sekitar MYR3.920 per ton, semakin jauh dari harga terendah dalam 1 bulan.

Minyak sawit berjangka  tersebut berada di jalur untuk kenaikan mingguan pertama dalam 3 minggu, naik sekitar 2,7% didukung oleh penurunan produksi karena cuaca kering.

Produksi turun 4,0% selama 1-15 September dari Agustus, menurut asosiasi penggilingan.

Di Indonesia, eksportir minyak sawit terbesar, pemerintah akan meluncurkan serangkaian pungutan bulanan baru, dengan lebih banyak produk olahan yang berpotensi dikenakan tarif lebih rendah.

Sementara itu, harga minyak mentah ditetapkan untuk kenaikan mingguan kedua berturut-turut, karena kilang AS merencanakan periode pemeliharaan paling ringan dalam 3 tahun, yang akan meningkatkan permintaan dalam beberapa bulan mendatang.

Namun, kenaikan dibatasi oleh ringgit yang lebih kuat dan langkah India, pembeli terbesar, untuk menaikkan pajak impor dasar atas minyak mentah dan minyak goreng olahan sebesar 20ppts menjadi 27,5%, yang berlaku mulai 14 September.

Sebagai informasi, harga referensi  minyak sawit di Indonesia  untuk penetapan Bea Keluar dan  pungutan skspor  periode1— 30 September 2024 adalah sebesar $839,53/MT. Nilai ini meningkat 2,32% dari periode Agustus 2024 yang tercatat sebesar $820,11/MT.

Demikian untuk harga TBS di Provinsi Riau terkini periode  18 – 24 September 2024 diturunkan, harga TBS petani untuk periode satu minggu ke depan turun menjadi Rp3.172,24/kg.