(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin siang ini (23/9), terpantau melemah 15,416 poin (0,20%) ke level 7.727,588 setelah dibuka turun ke level 7.697,862.
IHSG bergerak lanjut terkoreksi profit taking ke level 2 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya bias menguat sambil mencermati kebijakan moneter global minggu lalu, serta mengikuti Wall Street yang di akhir pekan serempak menguat.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,57% atau 86 poin ke level Rp 15.202, dengan dollar AS di pasar uang Asia merangkak naik setelah menguat terbatas di sesi global sebelumnya; bangkit bertahap setelah tertekan estimasi pasar pemangkasan suku bunga the Fed yang lebih cepat pada bulan depan.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.116, serta terpantau terkoreksi dari level 13 bulan tertingginya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 45,142 poin (0,58%) ke level 7.697,862. Sedangkan indeks LQ45 naik 2,018 poin (0,21%) ke level 975,216. Siang ini IHSG melemah 15,416 poin (0,20%) ke level 7.727,588. Sementara LQ45 terlihat naik 0,88% atau 8,580 poin ke level 981,778.
Tercatat saat ini sebanyak 281 saham naik, 278 saham turun dan 230 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini mixed bias menguat di antaranya Straits Times yang naik 0,51%, dan Hang Seng yang menanjak 0,55%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak lanjut terkoreksi dari rekor minggu lalu, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias menguat sambil mencermati kebijakan moneter global minggu lalu.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan mencari peluang rebound terbatas, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.902 dan 7.950. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.654, dan bila tembus ke level 7.546.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



