IHSG Kamis Pagi (26/9) Dibuka di Zona Merah, Investor Melakukan Aksi Profit Taking

127
IHSG Kamis Pagi (26/9) Dibuka di Zona Merah, Investor Melakukan Aksi Profit Taking
Vibizmedia Picture

 

(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka di zona merah pada awal perdagangan sesi I Kamis (26/9/2024). Di mana investor cenderung masih melakukan aksi profit taking hingga hari ini.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka melemah 0,35% ke posisi 7.714,14. Namun koreksi IHSG makin membesar tercatat sempat melemah 0,7% ke 7,689 pada pukul 9:10 WIB. IHSG pun menyentuh kembali level psikologis 7.600.

Sebanyak 204 saham menguat, bersamaan dengan 177 saham yang turun. Sedangkan 208 saham lainnya tak bergerak dari posisi sebelumnya.

Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 1 triliun. Dengan volume transaksi mencapai 943 juta lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 58.646 kali.

IHSG kembali melemah karena investor cenderung masih melakukan aksi profit taking terutama di saham-saham berkapitalisasi pasar. Karena dalam sebulan terakhir kenaikannya sudah cukup signifikan.

Pasar hari ini diperkirakan masih mencerna keputusan bank sentral China (PBOC) yang berencana menggelontorkan paket stimulus besar-besaran. Yang diperkirakan bernilai hingga 2 triliun yuan atau US$ 284 miliar. Setelah kemarin memangkas bunga medium-term lending rate menjadi 2% dari 2,3%.

Menurut Analis Vibiz Research, berdasarkan chart analisis, IHSG seharusnya masih berada di jalur uptrend. Namun setelah menyentuh level tertingginya pada Kamis pekan lalu di level 7.905,39, IHSG mengalami koreksi dan penurunan. Hingga berlanjut pada perdagangan kemarin dan cenderung kembali terjadi pada hari ini.

Kemudian secara fundamental, IHSG terjadi aksi profit taking terlepas dari kebijakan bank sentral China untuk menggelontorkan stimulus tingkat suku bunga acuan dengan menggelontorkan stimulus.

Sebelumnya, pemerintah China melalui bank sentral (People’s Bank of China/PBoC) akan memberikan stimulus moneter dan dukungan bagi pasar properti secara besar-besaran. Ini langkah baru pemerintah China untuk menghidupkan kembali ekonomi yang masih tertekan deflasi.

Menurut Analis Vibiz Research Center, IHSG hari ini berpotensi teknikal rebound setelah kemarin asing melakukan net sell efek dari kabar stimulus China tersebut. Rentang pergerakan IHSG diperkirakan di support 7.680-7.700 dan resist 7.800-7.850.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting